Mohon tunggu...
MA Fauzi
MA Fauzi Mohon Tunggu... Penulis - Ilmu AlQuran dan Tafsir, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Mahasiswa | Penulis | Esais | Analitis Isu Terkini | Cerpenis

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Perihal Kantin Sekolah dan Dampak Efek Von Restorff

28 Oktober 2023   16:10 Diperbarui: 28 Oktober 2023   16:22 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tempat yang mengasyikkan saat sekolah adalah kantin, bukan? yapss betul sekali dimana kantin merupakan fasilitas yang memiliki priviledge tersendiri. Bagaimana tidak? saat murid kelaparan datangnya ke kantin, haus pun tetap berangkat ke kantin, bahkan terlambat juga kantin sebagai rumah ke-dua bagi si murid yang memang hatinya terpikat dengan jajanan murah -- haha, aku ingat banget ketika guru marah dan mengusir siapa pun di kantin, aku hanya berkata "Pak, maaf belum makan pagi. bla bla bla." akhirnya alasanku disetujui dengan dalil menjaga kesehatan pencernaan itu penting.

Aku tidak akan membahas kantin secara spesifik, karena mungkin pembaca lebih tahu isi kantin mulai dari mie sakura 2000/pcs, atau es teh, dan kerupuk-kerupukan yang bikin kriuk mulu bawaannya, melainkan aku hanya membahas kenapa di kantin suka ada murid yang dibilang 'songong' atau belagak untuk menguasai kantin? ya karena ada stigma khusus yang menstimulasi label pada murid yang agak bengal tersebut. kita ambil contoh, saat di kantin, dimana nyaris seluruh murid pasti membeli jajan eh ada satu murid yang merasa dirinya memiliki teritori kantin sehingga murid-murid disana selalu dipalak. seribu-dua ribu tidak pengaruh asalkan ada duit yang dipalak pun sudah membuat harga dirinya naik dan dijuluki preman kantin kelas kakap.

hari demi hari berlangsung, dan murid-murid sudah mengenal lebih jauh tabiat si 'preman' satu ini sehingga acapkali dia memalak, teman-teman ini menjauh dan memusuhinya; ada saja yang lapor guru karena tingkahnya meresahkan. Memang begitu track record sang pemalak di kantin, bukannya disegani malah ia menghancurkan reputasinya sebagai 'si paling sangar'. Sayang sekali.

ini berkaitan dengan kasus sosial yang sering terjadi di masyarakat. baik di sekolah maupun di tempat keramaian; ketika satu kelompok bertingkah normal dan tidak meresahkan tiba-tiba ada satu orang yang bertolakbelakang sehingga perbedaan mencolok itu cenderung dihapal, bahkan sampai melabeli orang tersebut dengan kelakuan yang tidak sesuai dari fitrahnya kelompok mayoritas. ini dinamakan efek Von Restorff; dimana ada satu bentuk yang berbeda di tempat yang semua bentuknya persis sehingga yang berbeda ini cenderung mudah dihapal. hal ini yang biasa ditemukan dan mengakibatkan efek isolasi terhadap orang yang berbeda ini sehingga ada perlakuan 'khusus' pada orang yang berbeda ini. Bisa dianggap juga kasus rasisme yang mengundang ketidaknyamanan bagi org yang beda ini lalu bisa saja berakhir dengan penghirauan berkala, tidak dianggap, dan diacuhkan.

yang menarik dari situasi efek Von Restorff, tidak hanya yang berdampak negatif saja bahkan ada yang bikin ia terkenal karena keistimewaannya yang berbeda dari teman sekelompoknya. Adapun pengaruh ini menjadikan guru pun hapal sebab julukannya yang berbeda; di satu kelas yang normal, dan satu orang yang suka melawak (humoris), atau suka tidur di kelas, atau karena prestasinya yang melampaui tinggi dibanding teman sejawatnya. Hal ini membuat guru-guru akan terfokus pada satu orang ini dan menanyakan saat ketiadaannya.

"Mana si tukang lawak?"

"Kok kamu tumben gak suka tidur lagi?"

"Coba kamu maju, kan kamu pinter."

Dan apapun itu sehingga guru relatif hapal dan ingat pada seseorang yang berbeda di kelas. Hal ini tentu juga bisa terjafi di komunitas masyarakat; contoh satu orang yang suka bagi-bagi uang atau yang suka ngehidupin suasana nongkrong pasti ia menjadi pusat perhatian dan ketidakadaannya membuat cemas teman-temannya dalam komunitasnya lalu berlanjut pada matinya komunikasi dalam komunitas.

Dan apasih kira-kira efek buruk dari efek Von Restorff di masyarakat? ya tidak bukan dan tidak lain ialah dikucilkan, diasingkan, diisolasi dari tengah komunitas karena memang keberadaannya tidak mendukung kehidupan kelompok; bak parasit yang berinang di ratusan bunga. tidak ada yang mencari dia sekalipun, bahkan ketika ada pun jadi bahan gunjingan atau bully-an. sungguh bahaya bukan? dan jatunys ini akan mendapatkan perlakuan rasis soasial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun