Dengan tanggap dan cekatan, ia jawab dengan simpelnya, "Hah! Sebuah potongan?"
"Ya, potongan! Aku harap kamu mau jadi potongan terakhirku."
"Boleh, tapi ada syaratnya: aku mau kamu kaya, sukses, dan membuatku nyaman sepenuhnya."
Tanpa basa-basi, sepotong cinta itu justru menolak. Teringat kata ibu, lengkapi cintamu tanpa definisi dan syarat. Wajah itu mendadak heran, kenapa langsung menolak? Sepotong cinta yang tidak bisa mengangguk karena amanat ibu. Lantas, sepotong cinta itu pergi mencari seseorang tanpa syarat atas potongan cintaku.
O, Endonesiah. Aku tahu, sepotong cinta itu terlalu tersiksa. Mengemban amanat ibu yang begitu sukar. Dimana ia bertemu wajah-wajah lainnya, jawabannya pasti bersyarat. Mudahkanlah rakyatmu agar tidak bertele-tele atas syarat bercinta; yang nyaris sepenuhnya tidak bisa menerima cinta bila tidak bersyarat. Semuanya musti ada syarat. Aku ingin sepotong cinta itu bahagia dan gembira. Â Memang, cinta itu mudah tapi syaratnya terlalu rumit ditepati; O, cinta. Harus berapa definisi lagi yang aku butuhkan dalam potongan-potongan kesepian ini?
Tolong Endonesiah, bantu jawab atas perilaku rakyatmu dalam bidang percintaan.