Mohon tunggu...
Amrudly
Amrudly Mohon Tunggu... -

hai saya orangnya gk jelas hidupnya. mencoba kemana saja. yang penting happy. kalau bisa ... kunjungi blog saya ya... amrudly.com gamgadget.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Laki-Laki Kurang Garam Seenaknya Muncul dan Menghilang

8 Oktober 2016   07:44 Diperbarui: 8 Oktober 2016   07:44 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Setelah kejadian itu, secara ajaib dia datang di depan kelasku. Dia bahkan menyapaku di kampus. Aku langsung pura-pura tidak kenal.

Semua orang heboh karena aku ternyata mempunyai teman laki-laki. Teman-temanku menganggap kalau aku ini perempuan kuper yang teman sejenisnya saja tidak punya.

“Kamu kenapa sih? Menggangguku lagi! Sudah puas kamu membuat keributan di kelas!” itu kataku ketika di kantin. Dia mengekorku.

“Enggak sih, setidaknya katakan dulu no. hpmu,” katanya sambil memegang hpnya. Dasar! Kurang garam.

“Ini xxx-xxx-xxx,” aku memberikan no.hpku dan dia langsung pergi meninggalkanku. Udah aneh, kurang garam lagi!

Dan pada malam harinya dia langsung smsku. Aku awalnya tidak membalasnya tapi ribuan sms menghujaniku. Terpaksa aku membalasnya. Itulah awal kedekatan kami.

***

Dua bulan berlalu, aku tidak sadar kalau kami sudah sedekat ini. Awalnya dia memang menghujaniku ribuan sms sampai aku menjawabnya. Tapi sekarang, aku yang menghujaninya ribuan sms. Aku merasa ada yang hilang bila tidak berhubungan dengannya.

Dulu dia yang berusaha untuk bertemu denganku. Aku akui kalau aku cuek sekali kepadanya. Aku bahkan tidak menganggap dia adalah orang yang aku kenal. Tapi dia tidak menyerah. Dan sekarang, aku yang berusaha ingin bertemu dengannya.

Keadaan kamu terbalik. Yang awalnya aku yang cuek kini dia yang cuek. Apa yang terjadi? Apakah ini karma?

Dan hatiku mulai dimasuki oleh rasa rindu. Rasa ini sungguh tidak mengenakkan. Rasa ingin bertemu dengannya, bersapa dengannya, kalau bisa bercanda dengannya. Tapi … aku tidak dapat melakukan hal itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun