Ya, siapa yang tidak ketiduran kalau sedang belajar? Ini merupakan fenomena yang sangat umum, bukan langka ya. Jika sudah belajar, maka mata akan terasa ngantuk, bawaannya pengen golek saja. Lalau, tertidur deh.
Banyak orang mengatakan, “Kalau tidak bisa tidur, coba belajar, pasti tertidur nanti itu.” Dan setelah saya uji coba, ternyata berhasil. Saya tertidur di tempat. Hore….
Hmm … bisa dikatakan kalau belajar adalah obat tidur alami. Tapi … efek sampingnya sangat besar.
Pertama, tentu saja kalau nanti bangun tidur, badan bakal terasa pegal semua. Kenapa? Karena pastinya kamu tertidur dalam posisi entah berantah. Seperti posisi duduk, atau posisi telungkup. Pasti akan terasa pegal kalau bangun tidur nanti.
Kenapa belajar buat ngantuk? Hmm … mungkin tulisan ini memberikan sedikit penjelasannya.
Penyebab Belajar Bikin Ngantuk
1. Karena Terasa Membosankan
Tentu saja kan? Siapa sih yang tidak merasa kalau belajar itu membosankan. Sangat membosankan bangat kan? Kecuali kalau kamu memang cinta pada pelajaran itu. Nah … kalau sudah membosankan, pasti bawaannya ngantuk terus.
Seperti gini, kalau kamu menonton film yang sangat-sangat membosankan, pasti kamu merasa ngantuk kan. Kamu bakal menguap terus.
Nah begitu juga dengan belajar. Karena terasa sangat-sangat membosankan makanya akan terasa sangat-sangat ngantuk hingga kamu tertidur. Jadi bisa saya bilang kalau belajar bikin ngantuk, wajar.
2. Karena Membahas Penjelasan yang Berat
Ya, penjelasan dalam setiap pelajaran itu merupakan kalimat yang berat. Tidak ada hal-hal yang ringan di sana.
Seperti rumus phytagoras dalam matematika. Siapa coba yang kepalanya tidak pusing memikirkan rumus itu saja. Belum lagi kalau membahas rumus turunan gerak jatuh bebas dalam fisika, berat bangat kan.
Belum lagi kalau pelajaran tingkat lanjut lainnya. Pasti terasa berat.
Nah … kalau membahas pelajaran yang berat-berat, otak membutuhkan banyak sekali aliran darah. Maka jantung bekerja cepat.
Tapi sayangnya, keinginan jantung tidak sesuai dengan keinginan kamu. Jantung ingin sekali mengalirkan darah ke orak tapi kamu, kamu malas belajar sehingga darah sebaiknya tidak usah banyak ke orak.
Terjadilah pertengkaran antara jantung dan dirimu dan dirimu yang menang. Akhirnya jantung pun jadinya malas memompa darah ke otak.
Nah … kalau otak kurang darah, maka ngantuklah yang terjadi. Makanya jadinya menguap-nguap deh. Akhirnya tidur pulas. Zzz….
Coba deh pikirkan ini, kamu mampu menonton film atau bermain game berjam-jam tapi kamu tidak mampu belajar satu jam saja. Kenapa?
3. Karena Kamu Tidak Suka Belajar
Yah … kalau masalah ini sih tidak usah dijelaskan lagi. Kalau memang dari sononya gak suka belajar maka ya mau bagaimanapun ya … jadinya bakal ngantuk juga belajar.
Belajar dari pengalaman juga sih.
Dulu saya sangat tidak suka belajar. Khususnya untuk pelajaran Kimia. Saya sangat tidak suka. Pelajaran apa coba, air mejadi H2O. “Kalau air ya air, jangan diubah menjadi H2O,” itulah menurut pandangan saya dulu.
Tapi itu berubah sejak negara bumi menyerang.
Entah kenapa saya suka dengan belajar Kimia karena dekat sekali dengan kehidupan sehari-hari. Contohnya ni…. Ikatan kovalen terjadi karena saling membutuhkan elektron. Nah … begitu juga dengan kita, kalau kita saling membutuhkan satu sama lain, maka terjadilah ikatan. Baik itu ikatan persahabatan atau ikatan lainnya.
Jadinya, jika dulu saya malas belajar kimia. Tiap megang buku kimia ujung-ujungnya ngantuk, sekarang mah jadi melek terus. Jarang terjadi ngantuk kalau belajar kimia.
4. Karena Kamu Patah Hati atau Jatuh Cinta
Agak ngawur juga sih. Apa hubungannya masalah ngantuk waktu belajar dengan patah hati atau jatuh cinta?
Kalau sedang patah hati, pasti pikiran kamu tuh semuanya tentang dia, bagaimana dia tega mematahkan hatimu.
Dan jika kamu jatuh cinta, pasti pikiran kamu tuh semuanya tentang dia, bagaiman dia tega masuk ke dalam hatimu.
Alhasil kamu tidak fokus deh. Aturannya belajar melihat hukum phytagoras terakhir melihat wajah dia. Ujung-ujungnya kamu melanjutkan tidur deh, berharap mimpiin dia.
Bermimpi jika pertemuan kalian terulang lagi, bagi yang jatuh cinta. Bermimpi jika kejadian itu tidak benar-benar terjadi, bagi yang patah hati.
Efek Sampingnya
Ya, efek samping yang ditimbulkan sangat besar. Sadar atau tidak sadar, inilah sekilas efek sampingnya.
1. Pengetahuanmu Nol
Ini benar sekali. Kalau kamu tidak pernah belajar, atau kamu sering ke tidur waktu belajar, maka pengetahuanmu nol. Bayangkan saja kalau kamu tidak tahu apa-apa.
Sepertinya ini, pengalaman teman saya.
Teman saya pergi ke toko parfum hendak membeli parfum. Nah … si penjaga bertanya, “Parfumnya mau dikasih alkohol atau etanol?”
“Lah apa bedanya Mbak?” tanya teman saya.
“Bedanya, kalau pakai alkohol tu tidak bagus, dapat merusak kulit. Jadi harganya RP 50.000 saja, sedangkan kalau pakai etanol, bagus tidak merusak kulit. Harganya RP 150.000.”
Lantaran teman saya tidak tahu apa-apa, ya dia belilah yang menggunakan etanol. Padahal….
“Alkohol sama dengan etanol”
Cuman perbedaan nama saja. Bahasa ilmiah dari alkohol secara umum adalah etanol.
Sekian dulu ya tulisan saya, lama-lama saya pegal menulisnya. Masih naggung ya? Ok tidak masalah. Untuk tulisan saya selanjutnya, akan saya jabarin lagi, efek samping tidak belajar. Sering-sering mengunjungi pavivore.web.id ya…. Salam jari kelingking.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H