Bima mengangguk pelan. "Nggak apa-apa. Aku cuma senang akhirnya kita bisa sering main bareng lagi."
Angin bertiup lebih kencang, membuat dedaunan bergoyang. Suasana berubah hening sejenak sebelum Reza membuka suara.
"Bim, aku punya rencana," katanya dengan nada antusias.
"Apa?" tanya Bima penasaran.
"Gimana kalau kita bikin tempat ini lebih keren? Kita bangun rumah pohon kecil di sini. Jadi kalau ada yang mau pindah atau sibuk, kita masih punya tempat untuk kembali."
Mata Bima berbinar. "Serius, Za? Itu ide bagus banget!"
Reza mengangguk. "Tapi kita harus kerja sama. Kamu yang desain, aku yang cari bahan."
"Siap, Kapten!" jawab Bima sambil memberi hormat main-main.
Mereka tertawa bersama, seperti anak-anak lagi. Di bawah pohon mangga tua itu, dua sahabat kembali mengukir janji, bukan hanya untuk mengenang masa lalu, tapi juga membangun masa depan bersama.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI