Zuhud ini memiliki tingkatan-tingkatan. Tingkatan zuhud adalah sebagaimana berikut:
- Tingkatan paling rendah dari zuhud adalah ketika seorang muslim berjuang untuk meninggalkan perkara dunia namun di hatinya masih memiliki ketergantungan dan masih terpesona dengan dunia.
- Tingkatan zuhud pertengahan yaitu ketika seorang muslim meninggalkan dunia dan menganggap dunia adalah perkara remeh yang harus ditinggalkan. Namun di dalam hatinya memiliki harapan untuk mendapatkan ganti yang lebih baik di akhirat kelak.
- Adapun tingakatan zuhud yang paling tinggi adalah ketika seseorang meninggalkan dunia tanpa merasa meninggalkan apapun. Karena dia secara sadar ketika menjalani seluruh kehidupannya di dunia ini hanya untuk tujuan akhirat. Selain itu dia tidak terfikirkan di dalam kepalanya yang lebih baik dari akhirat.
Tanda-Tanda Orang yang Mengamalkan Zuhud
Zuhud adalah ibadah pribadi. Artinya seseorang tidak bisa memaksa orang lain untuk menjadi zuhud seperti dirinya. Seorang ayah tidak boleh memaksakan zuhud kepada keluarganya seperti yang ia jalankan. Karena sifat zuhud ini ada di dalam hati dan ibadah yang sifatnya pribadi.
Sehingga orang yang tahu apakah dia sedang melakukan amal zuhud atau tidak adalah dirinya sendiri. Adapun ciri-ciri orang yang mengamalkan zuhud adalah sebagaimana berikut:
- Ciri pertama orang yang zuhud adalah ketika dia tidak merasa sedih ketika kehilangan dunia karena ketergantungannya dengan akhirat.
- Ciri kedua orang yang zuhud adalaha tidak bergembira ketika mendapatkan kesenangan dunia karena obsesi hatinya adalah akhirat.
- Ciri ketiga orang yang zuhud adalah hatinya hanya tergantung kepada Allah. Sehingga ketika ia dicaci tidak tumbang dipuji tidak terbang. Karena yang menjadi obsesi utama dalam dirinya adalah ridlo Allah.
- Seorang yang zuhud adalah orang yang ibadah dalam kesendiriannya lebih banyak dari pada ibadahnya di hadapan orang banyak.
Keutamaan Zuhud di Dunia dan di Akhirat
Zuhud akan mendatangkan manfaat di dunia dan di akhirat. Berikut ini adalah manfaat yang akan di dapatkan orang yang mengamalkan zuhud di dunia dan di akhirat.
Manfaat di dunia
Orang yang mengamalkan zuhud maka hatinya akan digantungkan kepada Allah. Sehingga hatinya akan dipenuhi dengan kecukupan dengan situasi apapun, atau disebut dengan qana'ah. Orang ini akan terjaga dari kelalaian yang disebabkan oleh harta. Selain itu juga akan terjaga dari kesesatan syahwat.Â
Orang yang mengamalkan zuhud akan menjaga dirinya dari doronga nafsu yang merusak kehidupan. Sehingga ia akan menjalani hidup di dunia ini dengan tenang karena tidak banyak melakukan kesalahan dan dicintai oleh banyak orang. Orang yang menjalan zuhud memiki kesadaran bahwa ia tidak akan membuat kegaduhan untuk perkara-perkara dunia.
Manfaat di akhirat
Adapun manfaat yang didapatkan di akhirat maka dia akan dicintai oleh Allah dan dicintai oleh Rasulullah saw. Selain itu dia akan mendapat kebahagiaan di akhirat kelak atas amal shalih yang telah dia lakukan.
Wallahu a'lam.
Sumber:
Buku Maqayisul Lughah oleh Ibnu Faris
Buku Fashlul Khitab fi al-Zuhd wa al-Raqa'iq wa al-Adab, oleh Muhammad Nashruddin Muhammad Uwaidhah