Bulan syawal menjadi bulan kebanyakan orang melangsungkan pernikahan. Hal ini dikarenakan mengikuti apa yang dilakukan oleh Rasulullah ketika menikahi Aisyah ra. ketika bulan syawal. Sehingga sebagian ulama berpendapat bahwa menikah disunnahkan dilakukan pada bulan syawal.
Nah mumpung syawal nih banyak yang nikah ya kan? maka tulisan ini berkaitan dengan amalan pada malam pengantin baru.
Disebutkan bahwa sebagian salaf (orang yang hidup pada zaman Rasulullah)pada zaman dulu mereka melakukan shalat 2 rakaat pada malam pengantin mereka. Selain itu mereka juga mendoakan istri mereka dengan lafal do’a berikut:
اللهم إني أسألك من خيرها، وخير ما جبلت عليه
Allahumma inni as aluka min khairiha wa khairi ma jubilat alaihi
Artinya: “Ya Allah aku memohong kebaikannya dan kebaikan watak yang ada padanya”.
Selain itu mereka juga berdoa, ketika mereka akan melakukan jima’ (hubungan suami istri) dengan lafal berikut:
اللهم جنبنا الشيطان وجنب الشيطان مارزقتنا
Allahumma jannibna syaithan wa jannibis syaithan ma razaqtana.
Artinya: “ya Allah jauhkanlah kami dari setan dan jaukanlah setan dari apa yang engkau rizkikan kepada kami (keturunan)” (Hr. Bukhari 3271)
Cara membaca doa itu dengan suara yang tidak pelan juga tidak keras. Ada juga yang menyebutkan ketika sedang proses melakukan hubungan juga dianjurkan untuk menyebut nama Allah sebagai bentuk mencari berkah. Para salaf juga berpendapat bahwa doa itu bisa dilafalkan untuk malam-malam selanjutnya tidak hanya ketika malam pertama saja.
Adapun untuk doa jima’ disunnahkan untuk dibaca pada setiap akan melakukan hubungan suami istri di waktu-waktu selanjutnya.
Amalan Pada Malam Pengantin
Ada beberapa amalan-amalan yang bisa dilakukan pada malam pengantin. Di antaranya:
- berhias, menggunakan wewangian.
- Haram melakukan hubungan melalui dubur. Berhubungan dalam Islam hanya diperbolehkan melalui farj (vagina)
- Wajib mandi setelah melakukan hubungan suami-istri meskipun tidak sampai ejakulasi.
- Berdo’a ketika melakukan hubungan suami istri.
Tujuan Pernikahan
Ada beberapa tujuan yang akan diwujudkan dengan pernikahan. Di antara tujuannya adalah sebagaimana berikut:
- Memelihara dan menjaga antar pasangan suami istri dari dosa perzinahan.
- Saling memberikan kenyamanan dan ketenanangan antara kedua pasangan. Yaitu dengan memenuhi serta menjalankan hak dan kewajiban.
- Mewujudkan ketenangan kenyamanan hati antar kedua pasangan.
- Melahirkan keturunan yang shalih di dunia.
Disarikan dari: https://mawdoo3.com/
