Mohon tunggu...
Amrin Simanullang
Amrin Simanullang Mohon Tunggu... Administrasi - Owner Arga-soft Indonesia

Started in October 2008 as Web Development, Domain Registration & Hostinger, Full Responsive Designer, SEO Management, and Social Media Integration. Create Project With : HTML, PHP & MySQL, CSS, Javascript, AJAX , JQuery , and XML. ----- www.amrinsimanullang.com -----

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Apa Susahnya Orang Indonesia Membedakan Kalimat Ini?

14 November 2016   13:48 Diperbarui: 14 November 2016   13:54 957
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Basuki Tjahaja Purnama. Sumber: lombokini.com

Setelah 1 (satu) minggu dari Aksi Damai 04 November 2016 kemarin, ada hikmah tersendiri untuk kita pelajari bersama, mulai dari bertemunya Pak Presiden dengan Tokoh Nasional Prabowo Subianto, dengan ulama Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, dan Tokoh lainnya yang dianggap mampu meredam aksi damai 04 November kemarin.

Jokowi tentunya hanya manusia biasa yang gerak - gerik, tingkah laku dan perbuatannya harus dinilai oleh rakyatnya sendiri, dalam hal ini dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta (non-aktif) Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), tentunya harus disikapi Bapak Presiden dengan teliti, dan dengan perlakuan yang cerdas, untuk menenangkan seluruh rakyat Indonesia yang sudah mulai bergejolak waktu itu.

Mudahnya orang Indonesia dihasut oleh kelompok - kelompok tertentu, yang menginginkan Indonesia untuk terpecah belah, perlu kita sadari masing - masing, terlebih kepada se sosok Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang diduga sebagai penista agama. Pidato beliau di kepulauan seribu kemarin menjadi kontroversi sekaligus viral di sosial media (Facebook, Instagram, Twitter,Dll), terlebih karena saudara Buni Yani yang upload Videonya tanpa mendengar, dan memahami terlebih dahulu.

Mari kita lihat judulnya :
Susahnya Orang Indonesia membedakan kata berikut :
katanya adalah “JADI JANGAN PERCAYA SAMA ORANG. KAN BISA SAJA DALAM HATI KECIL BAPAK IBU ENGGAK BISA  PILIH SAHA. KARENA DIBOHONGI PAKAI SURAT ALMAIDAH 51 MACEM-MACEM GITULOH. ITU HAK BAPAK IBU,YA.” (kata Ahok dalam pidatonya di kepulauan seribu), bandingkan pula jika kita hilangkan kata PAKAInya :....KARENA DIBOHONGI  SURAT ALMAIDAH 51 MACEM-MACEM GITULOH.....yang dibuat Buni Yani DAN langsung mengacu pada, “dibohongin surat Al Maidah".

Dua kata diatas jika kita tarik perbedaannya jelas ya :
- Kalimat pertama mengacu kepada siapa yang memakai Ayat Al'quran (dalam hal ini almaidah 51), untuk melakukan pembohongan.
- Jika kita tarik dari kalima kedua, jelas yang membohongi kita adalah Al'quran nya (jelas ini adalah penistaan terhadap agama).

Jika kita telisik sebenarnya anak Sekolah Dasar (SD) saja sudah seharusnya tau membedakan dua kalimat diatas, kita sebagai kalangan akademisi, yang sudah bergelar doktor, master, sarjana, diploma masa' tidak bisa mencerna hal sekecil ini???

Disini dapat kita simpulkan adalah, apakah kualitas pendidikan kita kurang dalam memahami hal secuil seperti ini, sehingga kita tersulut emosi dan menjadi masalah besar, yang kemudian dinasionalkan??, ini merupakan salah satu gambaran dan contoh untuk Indonesia bahwa, Nilai pelajaran Bahasa Indonesia kita pada waktu SD, SMP, SMA, masih sangat rendah, dan dari sini jelas mengapa saudari SASKIA yang Goyang itik itu, dibuat jadi Duta Pancasila, atau saudari Sonia Depari sok jagoan ngaku anak pak Jendral jadi duta anti narkoba???.

Sedikit banyak, kita tau arti Duta itu apa. Ya merupakan perwakilan, seperti contoh Duta pada negara sahabat. Kita tau tugasnya adalah mempromosikan Indonesia di Luar Negeri (negara tempat sang duta berada), dan tentunya harus tau Indonesia itu seperti apa, bukan seperti saudari SASKIA yang tidak tau bunyi Pancasila, malah jadi duta..., sudah lah...

Kita lanjut..., saya melihat aksi demo 4 November lalu, lebih mengarah kepada nuansa politik, terhadap salah satu pasangan calon Gubernur DKI, hal ini dapat kita lihat jelas dari arah dan lobbi politik, menjelang demo dan sesudah demo tentunya. akh..., biarin saja kita bukan ahli politik, kita rakyat biasa yang sering dipermainkan oleh tokoh politik di negeri ini.....

Terakhir, jika anda adalah salah satu dari aksi demo damai kemarin, kiranya anda juga harus tau tujuan anda untuk demo, bukan hanya untuk memanaskan air diatas api saudaraku, cermatlah dalam menilik sesuatu hal. Saya rasa pendidikan anda, ilmu anda pun pasti kalah jauh diatas rata-rata otak saya, dan seharusnya anda tau tujuan dari demo kemarin.
#BijakBersosialMedialah, #BijakMengajarOrangYangKurangBijakLah, berpikir sebab akibatlah jika melakukan sesuatu.

Paling terakhir, mari kita kaji lagi :
Memang secara bahasa apa yang Ahok katakan adalah kalimat pasif dengan kata “dibohongi”. Kata ‘dibohongi’ dalam struktur kalimat ini menjadi predikat.

Sedangkan subjek secara langsung dari kalimat ini tak ada atau hilang. Tapi jika mengacu pada kalimat sebelumnya, yakni kata-kata, ‘jangan percaya orang’, maka subjek dari ucapan Ahok ini adalah si ‘orang’ yang Ahok minta jangan dipercaya. Sedangkan bagian ‘pakai surat Al Maidah ayat 51’ adalah keterangan alat.

Jika diubah strukturnya menjadi kalimat aktif perkataan Ahok itu bisa berbunyi, “Orang membohongi anda memakai surat Al Maidah ayat 51.”
Salam Toleransi, Salam Bhinneka Tunggal Ika!!!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun