Mohon tunggu...
Amrina Rosada AM
Amrina Rosada AM Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahsiswa S1 Jurnalistik, Universitas Bengkulu

Seorang mahasiswa S1 Jurnalistik yang mempunyai mimpi menjadi seorang repoter atau news anchor terkenal. Bermimpi punya sebuah karya tulisan yang bisa dikenal orang khalayak banyak.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Radio di Era Digital: Relevan atau Tersingkirkan?

12 Desember 2023   23:50 Diperbarui: 13 Desember 2023   00:33 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Radio merupakan salah satu  media massa untuk alat penyebaran informasi. Alat ini sudah menjadi media penyebar informasi yang dipergunakan semenjak berpuluh-puluh tahun. Radio, menyebarkan informasi kepada khalayak melalui audio dan memiliki jangkaun yang sangat luas. Namun radio saat ini memiliki ketertinggalan yang cukup signifikan, semenjak hadirnya internet pada zaman sekarang. Internet yang bisa menghadirkan informasi dalam bentuk audio dan visual menjadikan ini sebagai sebuah pertanyaan bagi radio apakah saat ini masih relevan untuk dipergunakan atau akan tersingkirkan oleh perkembangan zaman. Apalagi saat ini radio sudah mulai ditinggalkan oleh penikmatnya.

Radio sampai saat ini masih menjadi sebuah alat informasi dan hiburan, tetapi dengan adanya perkembangan dunia internet yang memunculkan lahirnya platfrom-platfrom digital yang menghadirkan konten-konten audio dan visual. Hal ini menyebabkan banyak dari generasi muda saat ini lebih mau mendengarkan podcast di plaftrom digital di bandingkan radio. Sebab, radio juga memiliki keterbatasan dalam mengaksesnya. Keterbatasan ini seperti radio yang tidak dapat diakses ketika hujan, alatnya yang sensitif dan tidak dapat diganggu atau tersenggol antenanya, bahkan terkadang susahnya menemukan channelnya. Dibandingkan dengan media digital yang tidak memerlukan cara yang rumit untuk mengakses atau mengubah channelnya.

Meskipun begitu dengan perkembangan internet juga memunculkan teknologi radio yang bisa diakses melalui media smartphone canggih. Tetapi harus menggunakan headset untuk mengakses radio di handphone yang digunakan sebagai pengganti antena. Tetapi masih juga ditinggalkan oleh penikmatnya, apalagi di smartphone canggih saat ini sudah tidak memuat lagi accesesoris headset dalam penjualan smartphone. Tidak termasuknya headset sebagai accesoris dalam pembelian, membuat sebagian masyarakat enggan untuk mengeluarkan uang kembali dalam pembelian accesoris yang dianggap tidak diperlukan. Sehingga membuat radio yang semenjak kehadiran teknologi sudah tertinggal, namun karena hal ini semakin ditinggalkan. Apalagi bagi generasi milenial dan z sudah lama meninggalkan ini bahkan tidak mengetahui cara dan bagaimana mengakses radio.

Namun hal ini juga tidak dapat kita pungkiri, radio masih tetap menjadi sebuah informasi yang sangat akurat hingga saat ini, dibandingkan dengan platfrom-platfrom media digital yang banyak memiliki informasi palsu/hoax. Sehingga radio masih jadi tempat bagi sebagian kalangan untuk alat informasi terpercaya. Radio masih belum ditinggalkan oleh para penikmatnya, menjadi sebuah aktivitas rutin yang dilakukan setiap hari untuk mendengarkan radio bagi penikmatnya, tetapi dalam jumlah yang sangat sedikit.

Bagi pendengar setia radio sangat sulit untuk meninggalkan media ini, sebab ada rasa kecanduan yang tidak dapat terobati ketika tidak mendengarkan radio, dengan suara host yang memiliki ciri khas ketika penyampaian informasi, musik-musik yang memiliki ketertarikan tersendiri, dan informasi yang disampaikan tentunya sangat bermanfaat dan bermutu. Sehingga ada kesulitan tersendiri untuk meninggalkan platfrom ini bagi pendengar setianya.

Tetapi perlu digarisbawahi radio saat ini juga harus tetap melakukan perkembangan dan perubahan sesuai dengan perkembangan zaman yang tetap mempertahankan eksistensi dari sebuah radio. Radio harus menjadi sebuah alat yang dapat merenovasi diri sesuai dengan perkembangan zaman dengan memanfaatkan platfrom digital agar bisa berinteraksi lebih dalam dengan pendengar. Membuat dan menyebarkan konten-konten yang menarik. Bahkan dengan kehadiran influencer di media digital, yang dapat membuat pengaruh dan mempengaruhi serta mengajak masyarakat dengan melakukan kolaborasi untuk membuat daya tarik untuk pendengar radio.

Radio merupakan alat media mainstream yang sangat sulit untuk tersingkirkan apalagi dengan media digital yang setiap informasi tidak selalu dapat dipercaya, tetapi tidak dapat dpungkiri media radio juga harus melakukan perubahan sesuai dengan perkembangan era digital saat ini. Apalagi jika ada kombinasi yang sangat kuat dalam media radio dengan teknologi digital, mampu menghasilkan sebuah media yang sangat memukau dan menakjubkan. Jadi, apakah radio masih relevan atau tidak di era digital ini?

Penulis : AMRINA ROSADA.AM (D1C022021)

Mahasiswa S1 Jurnalistik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Bengkulu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun