Mohon tunggu...
Amril Taufik Gobel
Amril Taufik Gobel Mohon Tunggu... Insinyur - Smiling Blogger, Restless Father, Lovely Husband and George Clooney wannabe :) See my Blog: http://daengbattala.com

Amril Taufik Gobel lahir di Makassar, 9 April 1970 dan lulusan Fakultas Teknik Jurusan Mesin UNHAS Angkatan 1989. Saat mahasiswa, pernah menjabat sebagai Redaktur Pelaksana Penerbitan Kampus Identitas (1992-1993) dan pendiri sekaligus Pemimpin Redaksi Surat Kabar Mahasiswa Fakultas Teknik UNHAS "Channel 9" (1991-1992). Seusai diwisuda tahun 1994, ia merantau ke Jakarta. Saat ini bekerja sebagai Direktur Eksekutif PT KPM Oil & Gas, Jakarta dan berdomisili di Cikarang. Ayah 2 anak ini juga mengelola blog pribadinya di www.daengbattala.com (pernah memenangkan blog favorit kategori Bahasa Indonesia dalam Lomba Blog International yang diadakan oleh The Bobs pada tahun 2010) serta menjabat sebagai Vice President Asean Blogger Chapter Indonesia sejak 2011. Telah menghasilkan 3 buku dari aktifitasnya ngeblog dan 2 diantaranya diterbitkan secara self publishing lewat www.nulisbuku.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Amprokan Blogger 2010 (8) : Tegakkan Komitmen Untuk E-Government

20 Maret 2010   22:06 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:17 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_5671" align="alignleft" width="300" caption="Pak Nukman Luthfie menyampaikan materi di seminar sesi kedua Amprokan Blogger"][/caption] Seusai Makan Siang dan Sholat Ashar, Acara Seminar sesi kedua Amprokan Blogger 2010 Minggu (7/3) dilanjutkan kembali. Sebelum memasuki acara inti, lebih dulu diperkenalkan gerakan SEBUAI (Sejuta Buku untuk Anak Indonesia) yang merupakan sebuah gerakan sosial untuk mengumpulkan dan menyalurkan buku untuk anak-anak kurang mampu. Seperti sudah pernah saya tuliskan disini,  Gerakan mengumpulkan buku layak guna yang dipelopori oleh seorang karyawati BUMN, Adyanti Rahmarina ini didasari keprihatinan terhadap anak-anak yang tidak sempat mengenyam pendidikan karena terkendala biaya. Adyanti kemudian mencoba menggugah kesadaran teman-temannya di beberapa grup facebook yang diikuti dan aksinya ternyata tidak bertepuk sebelah tangan. Beberapa pertemuan dilakukan untuk menggodok visi dan misi gerakan ini sampai akhirnya memilih nama Sejuta Buku Untuk Anak Indonesia (SEBUAI) sebagai gerakannya. [caption id="attachment_5698" align="alignright" width="300" caption="Adyanti menjelaskan program Sebuai didampingi rekan-rekannya dan dipandu oleh Dodi "][/caption] First Action yang dilakukan oleh mereka dilakukan pada tanggal 13 Februari 2010 yang berhasil mengumpulkan 133 buku. Sasaran pertama mereka adalah untuk membagikan buku-buku ini kepada anak-anak yang tinggal di pinggir kali Hembo, Proyek Bekasi. Tantangan yang mesti dihadapi tidak mudah karena jalur yang hendak dituju baru saja disapu banjir sehingga terendam lumpur tebal. Tapi berkat kegigihan mereka, sumbangan buku dan makanan yang dibawa pun bisa sampai ke tangan anak-anak yang begitu antusias melihat mereka. [caption id="attachment_5699" align="alignright" width="270" caption="Peserta Amprokan menyumbang buku untuk Sebuai"][/caption] Komunitas Blogger Bekasi "menggandeng" SeBuai dalam acara Amprokan Blogger ini dengan mengharapkan para peserta membawa minimal satu buah buku yang akan disumbangkan.  Sebelum seminar sesi kedua berlangsung, rekan-rekan dari Sebuai mengedarkan "drop box" untuk diisi buku hasil sumbangan para peserta Amprokan Blogger. Dengan dipandu oleh Masim "Vavai" Sugianto, Seminar sesi kedua menghadirkan pakar social media Pak Nukman Luthfie dan perwakilan Kabupaten Sragen yang sukses menerapkan E-Goverment, Pak Dwiyanto yang juga menjabat sebagai Kepala Pusat Data dan Elektronik Pemkab Sragen. Pak Nukman "menggebrak" atensi peserta Amprokan dengan gaya presentasi yang kritis dan kocak. Dengan memanfaatkan koneksi internet yang sudah disediakan Telkom sebagai sponsor acara Amprokan Blogger 2010 didalam gedung, Pak Nukman memaparkan sajian materinya dengan memaparkan sejumlah fakta menarik seputar sejauh mana popularitas "Bekasi" dimata search engine google. "Screen Capture" menunjukkan situs Pemkot Bekasi menempati urutan pertama. Memasuki situs Kota Bekasi, Pak Nukman melancarkan kritik meski dari segi desain sudah bagus namun tampilannya masih "tradisional" dan tipikal website-website pemerintah Indonesia saat ini. Terkesan kaku dan "berjarak". "Gambar kantor walikota yang megah dan mewah lebih baik diganti saja dengan ciri khas dan keunggulan Kota Bekasi, seperti TPST Bantar Gebang yang sudah menghasilkan listrik sendiri atau "landmark" yang mencirikan citra Kota Bekasi," ujar CEO PT Virtual Media Nusantara yang bergerak dibidang social media and online marketing strategy ini. Pak Nukman juga mengingatkan, agar di era komunikasi informasi online yang kian "bergemuruh" seperti saat ini. "Sudah saatnya Pemerintah Kota dan Daerah di Indonesia, masuk ke interaksi social media. Awal yang bagus sudah dirintis bersama Blogger Bekasi melalui kegiatan Amprokan Blogger 2010", katanya. "Bahkan, jika ada konfrensi pers di kantor Walikota, jangan hanya undang wartawan, tapi undanglah Blogger yang niscaya akan memberikan beragam perspektif. Dari 20 blogger yang diundang bukan tidak mungkin akan menghasilkan 10 tulisan yang berbeda pembahasannya meski topiknya sama. Berita dari wartawan nyaris 99% sama dengan apa yang diutarakan dalam lembar siaran pers. Inilah keunggulan blogger," tegas Pak Nukman yang disambut tepuk tangan membahana para peserta. Pak Dwiyanto, perwakilan dari Pemerintah Kabupaten Sragen yang mewakili Bupati Sragen Bapak Untung Wiyono yang berhalangan hadir memaparkan presentasi menarik soal penerapan E Goverment di daerahnya. "Bila ingin menerapkan E Government, hal pertama yang harus ditegakkan adalah komitmen mulai dari petinggi pemerintahan hingga level paling bawah. Komitmen yang tinggi akan memungkinkan implementasinya akan lebih mudah dan terencana," kata Kepala Pusat Data dan Elektronik Kab.Sragen ini. "Pada awalnya memang tidak mudah, apalagi tentu saja penerapan ini memerlukan budget anggaran yang relati tinggi serta upaya edukasi kepada masyarakat yang tentu masih belum banyak memiliki kemampuan "melek" teknologi informasi,  tapi memang kembali ke soal komitmen tadi, bila tekad dan komitmen yang dicanangkan sudah kuat, maka tak ada hambatan berarti apapun untuk menerapkan ini," kata Pak Dwiyanto. Dibawah ini saya menyajikan paparan materi Pak Dwiyanto dalam bentuk slide, dan anda bisa mengunduhnya di situs resmi pemerintah kabupaten Sragen. [Kpde]E Gov Sragen Regency View more presentations from Amril Taufik Gobel. (Bersambung)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun