Menganalisa Gaya Kepemimpinan Presiden Indonesia dari Masa ke Masa

Indonesia adalah negara yang di pimpin oleh presiden, kepemimpinan presiden di indonesia beragam karena memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda-beda  dan pemilihan presiden dengan cara musyawarah.

Nah..untuk mengetahui gaya kepemimpinan di indnesia, disini penulis menganalisa gaya ke pemimpinan presiden dari masa ke masa..

1. Dr. Ir. H Soekarno, (1945-1967)

    Bapak Soekarno di angkat jadi presiden pada tanggal 18 agustus 1945, dipilih melalui sidang musyawarah panitia persiapan kemerdekaan indonesia (PPKI).

Karakteristik kepemimpinan Soekarno

Cerdas, tegas (dalam menjalankan amanah), berani ( dalam mengambil keputusan secara matang), bijaksana dan berkepala dingin (tenang dalam menghadapi masalah) 

Gaya kepemimpinan soekarno

Gaya kepemimpinan yang digunakan presiden pertama kita adalah gaya kepemimpinan karismatik, gaya yang memiliki kombinasi yang konsisten dari falsafah, keterampilan, sikap dan sifat yang mendasari prilaku seorang, dan penulis rasa gaya kepemimpinan ini sangat cocok untuk beliau yang merupakan tokoh nasionalis dan anti kolonialisme dalam negri maupun untuk lingkup asia.

2. Jendral TNI H.M Soeharto, (1968-1998)

   Bapak Soeharto di angkat menjadi presiden ke 2 pada tanggal 27 maret 1968 diangkat melalui sidang paripurna majelis musyawarah rakyat (MPR) dan beliau merupakan presiden dengan jabatan yang paling lama yakni 31 tahun

Karakteristik soeharto

Seorang yang sangat jelas, berwibawa, tidak banyak bicara, mahir dalam berstrategi, pandai menggunakan kesempatan.

 Gaya kepemimpinan soeharto

Beliau menggunakan gaya kepemimpinan gabungan proaktif-ekstraktif dengan adaptasi- antisipatif, yaitu mampu menggunakan peluang yang baik dan melihat tantangan yang bersifat positif dan mempunyai visi yang maju ke depan

Sukses menumbuhkan rasa nasionalisme dan cinta terhadap produk dalam negri

3. Prof. Dr.  Ing B J Habibie, (1998-1999)

Bapak BJ habibie di angkat menjadi presiden pada  tanggal 21 mei 1998. Dipilih melalui anggota majelis permusyawaratan rakyat (MPR) dengan suara terbanyak.

Karateristik kepemimpinan B J Habibie

Seorang yang jenius, akrab dalam bergaul, sangat detail, sabar

Gaya kepemimpinan B J Habibie

Beliau memiliki gaya kepemimpinan dedikatif-fasiliatif, yaitu selalu mementingkan unsur evektivitas

Mengambil keputusan dengan hati nurani

4. K.H. Abdurrahman wahid, (1999-2001)

Bapak abdurahman wahid yang biasa di kenal gusdur, di angkat pada tanggal 20 oktober 1999, di angkat melalui anggota majelis permusyawaratan rakyat (MPR) dengan suara terbanyak.

Karateristik kepemimpinan gusdur

Cerdas, sederhana, apa adanya, menyukai ketertiban dan ketenagan, 

Gaya kepemimpinan

Beliau memiliki gaya kepemimpinan ridponsif-akomodatif,

5. Megawati soekarno putri (2001-2004)

Ibu megawati soeakrno putri di angkat menjadi presiden pada 23 juli 2001 di gedung MPR, untuk menggantikan gusdur sebagai presiden.

Karateristik kepemimpinan

Seorang yang tenang, sangat dalam mengambil keputusan, 

Gaya kepemimpinan

Gaya memimpin tanpa kekerasan, dekmoktafif

6. Susilo bambang yudhoyono, (2004-2014)

Bapak susilo bambang yudhoyono di angakt sebagai presiden pada tanggal 20 oktober 2004 di gedung DPR/MPR di pilih secara langsung oleh rakyat

Karakteristik kepemimpinan

 Sangat demokratif, cerdas, tegas, penuh dengan pemikiran, memiliki strategi analisis yang sangat tinggi 

Gaya kepemimpinan

Beliau menggunakan gaya kepemimpinan demokratis, yaitu gaya kepemimpinan yang mengambil keputusan dengan bermusyawarah, pada setiap unit masing masing, 

7. Ir. H. Joko Widodo (2014-2024)

 Bapak joko widodo di angkat menkadi presiden pada tanggal 20 oktober 2014 di gedung DPR/MPR di pilih langsung oleh rakyat.

Karateristik kepemimpinan

Tegas, cerdas, sederhana, suka bergaul dengan masyatakat, konsisten, tidak pandang bulu

Gaya kepemimpinan

Beliau menggunakan gaya kepemimpinan menurut penulis, menggunakan gaya moralis, yaitu gaya kepemimpinan yang hangat dan sopan kepada orang lain

Dan juga gaya kepemimpinan pragmatis dan membumi, atau Sering melakukan blusukan atau sering turun langsung ke lapangan untuk melihat permasalahan.