Mohon tunggu...
Amran Ibrahim
Amran Ibrahim Mohon Tunggu... Full Time Blogger - pencatat roman kehidupan

iseng nulis, tapi serius kalau sudah menulis

Selanjutnya

Tutup

Politik

Hilangnya Bisnis Kedunguan Alasan Kivlan Zen Benci SBY

10 Mei 2019   13:18 Diperbarui: 10 Mei 2019   13:24 547
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kivlan Zen kembali meradang. Tak tanggung-tanggung, Kivlan menyerang pribadi Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Partai Demokrat. Dengan terang Kivlan menyebut SBY licik dan orang Demokrat tidak jelas kelaminnya. Adakah dendam Kivlan yang tak usai dengan SBY atau Partai Demokrat?

Sulit menemukan jejak adanya dendam nyata antara Kivlan dan SBY, baik itu dari segi persaingan di struktural sewaktu menjadi militer ataupun persaingan dalam konteks politik. Berbeda hal dengan perseteruan Kivlan dan Wiranto. Keduanya kerap beradu argumentasi di media, baik itu media elektronik maupun media konvensional.

Namun ada satu titik terang, dimana Kivlan dengan lugas mengatakan UU Desa merupakan pintu masuk PKI untuk kembali hidup di Indonesia. Kivlan menyebut UU Desa melahirkan PKI gaya baru melalui serikat tani. Kivlan beranggapan, UU dan serikat tani justru akan membuat mereka sejahtera dan desa mempunyai kekuatan.

Seperti diketahui, Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa tersebut disahkan era kepemimpinan SBY.  UU ini berupaya membangun Indonesia dari pinggiran sesuai dengan yang tertuang dalam Peraturan Presdien Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019. UU ini merubah pola pikir pembangunan di Indonesia yang selama ini selalu berbasis pada pengembangan kawasan perkotaan dan mengabaikan kawasan pedesaan.

Fakta lain yang diungkap Andi Arief tentang sosok Kivlan Zen adalah terkait keterlibatannya dalam Pasukan Pengamanan Masyarakat Swakarsa (Pam Swakarsa). Pam Swakarsa merupakan kelompok sipil bersenjata tajam yang dibentuk oleh TNI kala itu untuk membendung aksi mahasiswa pada tahun 1998 yang berakhir dengan Tragedi Semanggi. Kala itu, Kivlan merupakan koordinator Pam Swakarsa di lapangan.

Dalam pengakuan Kivlan, jumlah anggota Pam Swakarsa kala itu sampai 30 ribu orang yang didatangkan dari berbagai kota. Kivlan ditunjuk karena sebelumnya dia berhasil mengalahkan aksi mahasiswa yang menyerbu ke Gedung MPR Senayan, juga dengan mengerahkan massa tandingan. Dalam pemahaman sederhana, sedari dulu ternyata Kivlan sudah lihai menjadi makelar massa bayaran.

Dari dua fakta di atas terlihat jelaslah alasan mengapa Kivlan sangat ingin membunuh karakter SBY. Dengan adanya UU Desa, otomatis tingkat ekonomi dan tingkat pendidikan masyarakat di desa menjadi meningkat. Dengan demikian, Kivlan dengan sendirinya akan mengalami devisit orang-orang dungu yang bisa dibayar untuk melanggengkan bisnis massa bayarannya.

Kivlan adalah motor pembunuhan demokrasi nomor satu di Indonesia. Dari dulu era reformasi dengan Pam Swakarsa-nya, dan kini di era demokrasi dengan 'people power-nya'. Bagi Kivlan, demokrasi, peningkatan ekonomi, perluasan pembangunan, dan kesejahteraan rakyat adalah hal yang harus dibunuh demi syahwat bisnis jasa penyedia massanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun