Mohon tunggu...
Amran Ibrahim
Amran Ibrahim Mohon Tunggu... Full Time Blogger - pencatat roman kehidupan

iseng nulis, tapi serius kalau sudah menulis

Selanjutnya

Tutup

Analisis

"Setan Gundul", Demagog, dan Kepala Kivlan yang Gundul

9 Mei 2019   23:06 Diperbarui: 9 Mei 2019   23:31 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Istilah 'setan gundul' menjadi populer ketika politisi Demokrat, Andi Arief, berkicau di akun Twitter pribadinya. Andi mengatakan ada setan gundul yang menyesatkan capres nomor urut 02, Prabowo Subianto. Dengan cuitan tersebut, ternyata banyak pihak termasuk media ikut mencari tahu siapa setan gundul yang dimaksud Andi.

Pencarian sosok setan gundul sudah seperti acara 'Uka-uka' atau 'Dunia Lain'. Banyak pihak yang berburu keberadaan makhluk 'astral' tersebut. Bahkan berbagai spekulasi tentang 'setan gundul' banyak dilontarkan layaknya membongkar sebuah sosok mitologi.

Ajaibnya, tanpa sajen, tanpa mantra, sosok berkepala gundul muncul dipemberitaan hari ini. Sosok itu mengajak masyarakat menduduki Komisi Pemilihan Umum (KPU) bahkan Istana Negara jika yang keluar sebagai pemenang Pilpres adalah Jokowi. Sosok berkepala gundul itu adalah Kivlan Zein. Bagaimana membuktikan Kivlan adalah 'setan gundul' yang dimaksud Andi Arief?

Andi Arief sebelumnya memberikan sedikit gambaran tentang sosok 'setan gundul'. Dalam twittnya, Andi Arief mengatakan 'setan gundul' adalah orang atau kelompok yang membuat perangkap dengan narasi dan menyajikan data-data bodong agar orang atau kelompok tersebut menjadi berambisi. Jika dikaitkan, istilah 'setan gundul' ini mungkin sama dengan 'Demagog'.

Demagog dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah penggerak (pemimpin) rakyat yang pandai menghasut dan membangkitkan semangat rakyat untuk memperoleh kekuasaan. Dalam istilah politik, demagog berasal dari bahasa Yunani "demos" yang bermakna rakyat dan "agagos" yang bermakna pimpinan dalam arti negatif. Jadi demagog dalam artian sederhana yaitu pemimpin yang menyesatkan demi kepentingan pribadinya.

Haryatmoko, dalam Etika Politik dan Kekuasaan (Jakarta: Kompas, 2003) pernah mengulas bagaimana cara mengenali seorang demagog. Pertama, seorang demogog selalu mencari kambing hitam atas segala masalah, sehingga kebencian terhadap suatu kelompok tertentu ditumbuhkan, dipelihara bahkan diperdahsyat identitasnya. Kedua, argumen yang menjadi senjata dalam demagog biasanya ad hominem (menyerang pribadi orang) dan argumen kepemilikan kelas yang penuh kebencian.

Ketiga, seorang demagog lihai membuat skematisasi dengan menyederhanakan gagasan atau pemikiran agar bisa memiliki efektifitas sosial sehingga menjadi sebuah opini dan keyakinan. Demagogi inilah yang kemudian memunculkan wacana kebencian terhadap pihak-pihak tertentu. Selain tiga hal tersebut, kunci dari demagog ialah orang yang memahami geopolitik dan lihai dalam berkomunikasi.

Mencermati tiga analisa tentang ciri demagog/setan gundul plus pemahaman geopolitik dan komunikasi ini, maka jika dihubungkan dengan narasi Kivlan Zein yang kebetulan berkepala gundul ini hampir memiliki kesamaan.

Hampir dalam setiap kesempatan Kivlan selalu bebrbicara tentang bangkitnya PKI dan perkasanya China atas Indonesia. Pihak yang selalu dijadikan kambing hitam adalah Jokowi. Dengan narasi PKI ini, Kivlan secara tidak langsung mendorong lahirnya identitas politik keagamaan.

Jika melihat latar belakang Kivlan, ternyata ia adalah seorang aktivis sebelum menjadi angkatan darat. Dalam karir militernya, Kivlan pernah terlibat beberapa operasi militer besar di Indonesia. Salah duanya adalah operasi di Irian Jaya (1972-1983) dan Timor Timur (1985-1988).

Selain itu, Kivlan mempunyai keahlian komunikasi yang mumpuni dalam hal lobi-lobi. Terbukti ia berhasil menjadi seorang negosiator pembebasan 18 warga negara Indonesia dari penyanderaan yang dilakukan oleh milisi Abu Sayyaf di Filipinna pada tahun 2016.

Jikalah benar Kivlan Zein yang kebetulan berkepala gundul adalah 'setan gundul' yang dimaksud Andi Arief, maka kebenaran sudah di depan mata. Andi Arief tidak mengada-ngada dengan narasi setan gundulnya. Kivlan Zein punya kesamaan dengan setan gundul/demagog.

Bahaya jika Prabowo yang katanya didukung ulama tapi malah dibisiki setan gundul/demagog. Bahaya jika Prabowo yang katanya patriotisme, tapi mempercayai setan gundul/demagog yang ingin membenturkan anak bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun