Timnas Indonesia memulai laga dengan pendekatan bertahan, itu terlihat dengan dimainkannya  Manahati dan Bayu Pradana sebagai dua gelandang bertahan sekaligus, skema bertahan sejak menit-menit awal membuat Timnas Indonesia langsung di bombardir Vietnam yang memang membutuhkan kemenangan untuk lolos ke babak Final Piala AFF 2016, nyaris sepanjang laga bola seperti  tak mau beranjak di area pertahanan Indonesia, hal ini memaksa anak asuh opa Riedl memainkan dua jurus sekaligus yaitu jurus parkir bus dan jurus sapu jagat.
Sejujurnya penampilan Timnas di laga semifinal kali ini bermain sangat buruk, kalaupun ada bagusnya hanya bagaimana menjaga  gawang yang dikawal Kurnia Meiga tidak kebobolan lebih banyak lagi, selebihnya Timnas bermain tanpa ada skema yang jitu untuk setidaknya melakukan serangan balik, lebih tepat Timnas  bermain grasak grusuk, main asal buang bola, cepat kehilangan bola, dipertontonkan sepanjang laga  dan Timnas  hanya  seperti sebuah tim yang sepenuhnya berharap keberuntungan datang menghampiri.
Dan beruntung buat Timnas Indonesia Dewi Fortuna itu akhirnya datang juga, lewat sebuah blunder bek Vietnam (yang namanya sangat sulit untuk disebut) dan sebuah kartu merah untuk kiper Vietnam (yang saya yakin akan terasa sangat kontroversial buat pendukung Vietnam).
Dua kejadian tersebut menurut saya sebagai titik balik atau momemtum keberhasilan Timnas Indonesia menahan imbang Vietnam sekaligus melangkah mulus  ke partai pamungkas Piala AFF 2016.
Ya meski Vietnam telah berusaha keras  menggempur habis-habisan pertahanan Indonesia, meminjam istilah bung Hadi "ahay"  Vietnam menyerang Indonesia "7 hari 7 malam" dan bahkan sempat membalikan kedudukan menjadi 2-1, yang membuat agregat menjadi imbang, tapi bermain sepuluh orang bukanlah hal mudah, dan itu terlihat bagaimana Vietnam kesulitan mendapatkan hasil yang lebih baik karena faktor kekurangan orang yang pasti akan berpengaruh pada kondisi fisik pemain Vietnam itu sendiri.
terbukti babak perpanjangan waktu baru saja berjalan beberapa menit, Indonesia langsung mendapat hadiah penalti setelah Ferdinand dijatuhkan dikotak enam belas, yang merubah skor menjadi 2-2, sekaligus mengunci tiket babak final piala AFF 2016 untuk Timnas Indonesia.
seperti yang saya bahas di tulisan saya sebelumnya, sepertinya tanggal 7 Desember  memang menjadi menjadi tanggal yang hoki buat Timnas Indonesia terbukti kita lolos ke babak selanjutnya di tanggal tersebut.
Dan akhirnya selamat untuk kita semua rakyat indonesia, terima kasih dan salut untuk perjuangan para punggawa Timnas yang dengan segala potensi dan keterbatasannya sudah memberikan hasil yang terbaik untuk Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H