Mohon tunggu...
Am Hadi
Am Hadi Mohon Tunggu... PL -

Penulis iseng

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Akurasi dan Kecepatan Menurun, Ahsan/Hendra Pun Tersingkir

13 Agustus 2016   21:50 Diperbarui: 14 Agustus 2016   11:30 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Ahsan/Hendra (INA) vs Chai Biao/Hong wei (CHI) foto BulutangkisSri"][/caption]

Duduk didepan televisi sejak pukul 19.00 Wib menunggu pertandingan hidup mati antara Hendra Setiawan/Muhammad Ahsan yang berhadapan dengan pasangan China Chai Biao/ Hong Wei, Ketegangan pun menghinggapi  saat menatap layar kaca menyaksikan pertandingan Kedua pasangan tersebut,  kekhawatiran Ahsan/ Hendra gagal melewati pasangan China sekaligus menjaga asa untuk  meraih medali emas di Olimpiade Rio 2016 membuat detak jantung tak beraturan mengikuti detik demi detik sepanjang pertandingan berlangsung.

Dan benar saja kekhawatiran saya akhirnya terbukti, Muhammad Ahsan/Hendra Setiawan akhirnya menyerah atas Pasangan Tiongkok dengan kekalahan dua set langsung  21-15 21-17.

Dengan kekalahan tersebut impian Indonesia merebut emas di nomor ganda putra sirna dan pupus sudah.

Mungkin banyak yang terkejut dengan hasil tersebut, mengingat pasangan ini telah merebut banyak gelar bergengsi diberbagai kejuaraan BWF, bahkan di Olimpiade kali ini Ahsan/Hendra diunggulkan ditempat kedua dibawah pasangan Korea Lee Yong Dae/ Yoo Yeon Seong.

Tapi kalau melihat catatan perjalanan Ahsan/ Hendra di turnamen BWF sepanjang tahun 2016 hasil ini tidaklah mengejutkan.
Setelah menjuarai Dubai World Super Series Final 2015 penampilan Ahsan/Hendra mengalami kemunduran.
Di awal Tahun 2016 Ahsan/Hendra memang mampu menjuarai turnamen pertama mereka di Thailand Open, tapi setelah itu penampilan Ahsan/Hendra terus menurun, turnamen berikutnya di Australia Open, Indonesia Open, kejuaraan Asia, dan All England Ahsan/Hendra selalu terhenti babak ke 2,
Di Malaysia Open dan Singapura Open hanya mampu bertahan sampai babak ke 3.
Catatan-catatan diatas menunjukkan bahwa permainan Ahsan/Hendra sepanjang tahun tahun 2016 memang tidak seperti tahun-tahun sebelumnya.

Mengamati  pertandingan Ahsan/Hendra disepanjang penyisihan grup Olimpiade Rio 2016, terlihat bahwa kecepatan dan akurasi pasangan kita sudah menurun jauh.

Menurunnya kecepatan menyebabkan pasangan ini selalu terlambat dalam mengantisipasi serangan lawan dan juga  berpengaruh pada rotasi Ahsan/Hendra, ini terlihat begitu mudahnya lawan-lawan mereka menembus pertahanan Ahsan/Hendra.

Akurasi juga jadi masalah pasangan terbaik kita ini, berkali-kali kita melihat Ahsan/Hendra sering kali pukulan mereka nyangkut di net atau pun out, akurasi yang menurun diperparah lagi dengan lemahnya daya ledak serangan Ahsan/Hendra dilapangan, faktor Usia, kejenuhan atau beban yang terlalu berat bisa jadi penyebab menurunnya penampilan Ganda putra kita ini.

Tulisan ini dibuat bukan untuk mencari-cari kesalahan Ahsan/Hendra, bagaimanapun kita harus tetap mengapresiasi pasangan ganda putra ini yang telah berkali-kali mengharumkan nama Indonesia dikancah Internasional.

Mungkin sudah saatnya kita mengurangi beban yang bertahun-tahun mereka pikul, sudah saatnya beban meraih prestasi disandang oleh pasangan muda Indonesia lainnya.

Greysia Polli /Nitya Krishinda Maheswari juara Grup
 [caption caption="Luapan kegembiraan GreyNit usai kalahkan Malaysia/ Foto Badminton INA"]

[/caption]

Sementara itu ganda putri Indonesia Greysia Polli/Nitya Krishanda Maheswari sukses mengalahkan pasangan malaysia  Vivian Kah Mun Hoo/ Woon Khe Wei dengan pertandingan yang sangat ketat Greysia/Nitya akhirnya memenangi pertarungan  dua set langsung dan dengan skor cantik 21-19 21-19,

Dengan kemenangan itu Greysia/ Nitya lolos ke babak berikutnya sebagai juara grup didampingi oleh pasangan Malaysia vivian/ Woon yang lolos sebagai sebagai runnuer up grup.

Tantowi Ahmad/Liliana Natsir

[caption caption="Owi/Butet kalahkan Ganda Malaysia / Foto BadmintonINA"]

[/caption]

hasil positif juga di tunjukan pasangan Tantowi Ahmad/Liliana Natsir berhasil lolos ke babak berikutnya setelah mengalahkan pasangan dari Malaysia Chan Pen  Soon/liu Ying  Goh dua set langsung 21-15 21-11, dengan kemenangan ini Owi/ Butet berhasil ke babak 8 besar OG Rio 2016 sebagai juara grup didampingi pasangan Chan/Goh asal Malaysia sebagai Runner Up.

Lindaweni Fanetri terhenti di penyisihan Grup

 

 [caption caption="Result poin Lindaweni vs Vu Thi Trang"]

[/caption]

Sementara hasil mengecewakan didapat tunggal putri semata wayang Indonesia  Lindaweni Fanetri, diharapkan dapat membuat kejutan di OG Rio 2016 Lindaweni justru tampil tak berdaya, Lindaweni dipermalukan dibabak penyisihan grup oleh tunggal putri asal Vietnam dengan skor telak  dua set langsung 21-12 21-11, meski menyisakan satu pertandingan lagi melawan Nozomi Okuhara langkah Lindaweni Fanetri sepertinya sudah berakhir dibabak penyisihan grup ini.

Praven Jordan/ Debby Susanto Runner Up Grup A

[caption caption="Praven/Debby vs Zhang Nan/Zhao Yunlai"]

[/caption]

Praven Jordan/ debby Susanto gagal mengalahkan pasangan nomor satu dunia Zhang Nan/Zhao Yun Lai, sempat memberikan perlawanan sengit di game kedua Praven/Debby harus mengakui keunggulan pasangan China 11-21 18-21, Kekalahan ini membuat Praven/Debby gagal menjadi juara grup A dan harus puas lolos sebagai Runner Up, juara grup sendiri ditempati oleh pasangan China Zhang Nan/Zhao Yun Lai.

Selamat berjuang Atlet Bulutangkis yang masih bertahan, beban mengembalikan tradisi emas untuk Indonesia ada di pundak kalian.

Wassalam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun