Mohon tunggu...
Khairyatul Amraini
Khairyatul Amraini Mohon Tunggu... Lainnya - siswa

hobi menggambar

Selanjutnya

Tutup

Diary

Kehidupan Kaya dan Miskin

29 Mei 2024   15:52 Diperbarui: 29 Mei 2024   15:56 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Kehidupan Kaya dan Miskin

Di sebuah rumah kecil tinggallah keluarga yang terdiri dari seorang ibu dan dua orang anaknya. Libur akhir tahun kali ini ia berniat mengajak kedua anaknya menonton kehidupan orang yang kaya dan orang yang miskin.

Anak pertama nonton kehidupan
orang kaya dan anak keduanya menonton kehidupan orang miskin.

Sepulang dari menonton si Ibu bertanya kepada anak pertamanya "Nak apa pendapatmu tentang kehidupan orang kaya?".

"Menurutku mereka tidak menikmati kehidupannya. Mereka hanya sibuk bekerja dan berfoya - foya. Keluarga mereka tidak rukun dan hanya berpikiran untuk mendapatkan harta bukan untuk bahagia." Jawab si anak pertama.7

Ibu anak tersebut sedikit tertegun dengan jawaban anaknya. Kemudian ia bertanya kepada anak keduanya "Nak, tadi kamu sudah melihat kehidupan orang miskin. Apa pendapat mu tentang mereka?"

 Anak kedua pun menjawab pertanyaan ibunya "Bu, menurutku mereka luar biasa. Mereka seumuran denganku, tapi mereka sudah bisa menghasilkan uang. Mereka hidup bersama - sama dan menikmatinya tanpa ada rasa iri dengki diantara mereka."

Untuk kedua kalinya si ibu tertegun mendengar kedua jawaban putra dan putrinya.
 
"Terima kasih bu. Liburan kali ini lebih menyenangkan" kata kedua anaknya bersamaan

Pembaca yang bijaksana. Bukankah hal ini yang menakjubkan untuk kita ambil hikmahnya? Membuat kita menyadari bahwa kehidupan kaya bukan berarti kehidupan yang pasti bahagia. Serta kehidupan miskin bukan berarti sengsara. Selama kita bersyukur akan semua rezeki yang kita dapatkan pastilah kita bahagia. Lain hal juga yang perlu kita renungkan ialah CARA PANDANG PADA SUATU HAL, AKAN BERDAMPAK PADA HAL YANG KITA RASAKAN.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun