Lihat ke Halaman Asli

Aris Sang Pencerah

Alumni Pencerah Nusantara yang mencoba merangkai penggalan-penggalan hikmah

Dari Aceh untuk Konawe

Diperbarui: 23 Juli 2016   19:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Menjadi seorang tenaga kesehatan di daerah sangat terpencil seperti halnya di kecamatan Onembute, kabupaten Konawe, tentulah tidaklah mudah. Banyak pengorbanan yang harus kita lewati dari segala hal, mulai dari minimnya fasilitas sampai kurangnya ketersediaan air bersih . Tetapi, saya sangat berbangga hati bisa menjadi dokter di daerah sangat terpencil, karena dengan begitu saya bisa berbagi ilmu yang saya dapatkan kepada masyarakat di Onembute dan bisa memberikan pelayanan kesehatan.

Kendala dan hambatan pasti terus ada, tetapi meskipun begitu saya tidak boleh menyerah. Bagaimanapun caranya, saya harus bisa melakukan yang terbaik untuk masyarakat di Onembute. Yang dulunya masyarakat suka berobat di dukun, sekarang tugas kita adalah mengubah paradigma masyarakat, menurunkan tingginya angka infeksi serta angka kematian ibu dan anak.

Pengalaman menarik sampai menyedihkan pasti banyak, tetapi semua itu kita jadikan pengalaman yang sangat berharga dalam hidup ini.

Masyarakat Onembute sangat merindukan tenaga kesehatan untuk dapat memberikan pelayanan kesehatan kepada mereka. Karena realita yang terjadi sekarang banyak dokter yang mengambil posisi nyaman dengan bekerja di kota besar, enggan bekerja di desa apalagi desa yang kriterianya sangat terpencil, karena di sana semuanya serba terbatas.

Tetapi saya pribadi sangatlah bersyukur bisa mengenal masyarakat Onembute dan bisa memberikan pelayanan kepada mereka sesuai dengan standar kompetensi saya. Karena di balik minimnya semua fasilitas yang ada, banyak cerita serta pengalaman yang tidak bisa digantikan dengan apapun juga.

Kekeluargaan , kekompakan, masyarakat setempat sangat terbuka dengan orang – orang baru yang datang. Tidak ada perbedaan di antara kita walaupun kita berasal dari suku yang berbeda. Saya kebetulan berasal dari suku Aceh, tetapi perbedaan itu tidaklah terlihat, saya dianggap bagian dari keluarga mereka. .

Bersyukur rasanya bisa mengenal keluarga baru di Onembute. Walaupun sebenarnya begitu jauh perjalanan saya terbang dari Aceh hingga ke Sulawesi Tenggara, rasa haru , bangga, sedih bercampur aduk, susah diungkapkan tetapi begitu indah jika dikenang..

Semoga semua masyarakat Indonesia dari Sabang samapai Merauke bisa merasakan sentuhan lembut , cinta kasih dan pelayanan kesehatan yang bisa diberikan oleh dokter – dokter dan tenaga kesehatan lainnya.

oleh : dr.Cut Nyak Dian

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline