Lihat ke Halaman Asli

Bioskop di Negara Konservatif Arab Saudi

Diperbarui: 8 Oktober 2016   20:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="sumber photo muvila.com"][/caption]

Ketika saya masih bekerja dan tinggal di Arab Saudi hal yang paling sering saya inginkan selama tinggal di sana yaitu saya ingin sekali nonton film di bioskop. Saya sering sekali rindu akan hal yang satu itu. Bagaimana tidak?? Perlu pembaca ketahui bahwa Di Arab Saudi tak ada yang namanya bioskop. Ya begitulah Arab Saudi negara konservatif bahkan mungkin paling konservatif di dunia. Negara yang menjalankan syariat islam dengan sangat kuat. Bagi pemerintah Saudi Arabia, film dan bioskop bukan merupakan suatu kebudayaan. Mereka menilai film dan bioskop lebih banyak dampak negatifnya dibanding nilai positifnya.

Saya sempat mendengar bahwa beberapa tahun lalu di buka satu bioskop di Riyadh ibu kota Saudi Arabia. Itu pun bukan bioskop komersial seperti bioskop-bioskop pada umumnya. Bioskop itu di bangun di pusat kebudayaan Saudi Arabia tepatnya di King Fahad Cultural Centrel (KFCC). Bioskop tersebut tidak di ijinkan memutar film-film Amerika, Eropa atau film Asia lainya.

Bioskop tersebut hanya memutar film-film buatan dalam negeri yang jumlahnya bisa dihitung dengan jari, bahkan yang saya dengar dalam satu tahun hanya ada satu atau dua judul film yang diproduksi. Itu pun bukan film-film komersial seperti pada umumnya. Film tersebut hanya sejenis film dokumenter. Dan ternyata sesuai dengan dugaan, dibuka nya bioskop tersebut ditentang keras oleh kalangan konservatif. Akhirnya bioskop tersebut pun masih tidak jelas juntrungannya karena Masih menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat.

Seperti yang pernah saya baca dari media online Arab News, Isu bioskop kembali mencuat di masyarakat dan kalangan pemerintah kerajaan. Nampaknya di awal tahun ini pemerintah mulai banyak mendengar keluhan dan harapan dari banyak masyarakat. Bahkan seorang Putra mahkota arab termuda yaitu Pangeran Muhammad bin Salman yang kini berusia 31 tahun ini ikut memikirkan keinginan muda mudi Arab Saudi.

Ternyata Putra Mahkota ini sering mendengar keluhan-keluhan muda mudi Arab Saudi di Social media. Banyak dari mereka menuliskan bahwa menonton bioskop hanya sebuah imajinasi dan mimpi bagi mereka, terutama bagi muda mudi dari kalangan menengah ke bawah.

Nah bagi masyarakat Arab Saudi yang bukan dari golongan konservatif dan dari golongan menengah ke bawah yang mau nonton film, gimana dong? Jawabannya mereka hanya bisa menonton lewat dvd di rumah masing-masing. Dan bagi mereka yang memiliki uang berlebih mereka bisa menonton bioskop dengan pergi ke luar negeri.

Mereka-mereka yang berduit kadang pergi ke Kuwait, Bahrain atau Uni Emirat Arab hanya untuk menonton film di bioskop. Ya begitulah Arab Saudi. Bagi masyarakat di sana menonton bioskop hanya jadi mimpi belaka. Jadi jika anda berkunjung atau bekerja di Arab Saudi jangan pernah mencoba mencari bioskop karena di jamin anda tak bakal menemukannya.

Buat pembaca yang sudah membaca tulisan ini, terima kasih.mudah-mudahan bisa menambah informasi anda tentang Saudi Arabia. 

Artikel lainnya: cerita nyata pengalaman di tembak gay

http://m.kompasiana.com/diki_abdi_haikal/cerita-nyata-pengalaman-ditembak-gay_57d8eb6f3cafbd923ec1dd5c

Salam.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline