[caption caption="https://rizaldp.files.wordpress.com"][/caption]
Kaki-kaki bocah ingusan
melangkah di atas jalanan
memikul barang-barang
mendulang uang
Ibu yang terlampau usia senja
turun tangan mengais nafkah
menyambung hidup,
walau ekonomi semakin kejam
Tidaklah engkau meneropong kolong langit ini,
kakek mencari harta dibalik busuknya rongsokan
logam yang bernilai bukan sebongkah emas
dan nenek tua yang rela menjumput
butir-butir beras yang disia-siakan?
Ayah, membanting tulang
walau raga tak bangkit
terkulai lemah
mencipta barang sederhana,
berharap uang turun kepadanya
Mereka, pantang berpangku tangan,
tiada kata menggantung nasib
bergerak berupaya adalah bahtera
untuk menjemput, memetik rezeki
Garis senyum terpancar,
terlukis dari rupanya
walau disandung problema
meninggalkan luka lara
Dari relung nurani
yang sebening cermin
Tak lupa mereka kirim asa padaNya
kelak sekenario nasib hidup
dituliskan dengan indah bahagia
Sumber gambar: rizaldp.wordpress.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H