Lihat ke Halaman Asli

Biyanca Kenlim

Yo mung ngene iki

[HumorPK] Biar Kentut Penting Hidup

Diperbarui: 9 Februari 2016   21:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Clipboard

[LombaHumorPK] [caption caption="Foto doc planet kenthir"][/caption]

 Arena bermain di kampung jaman kecil dulu yang mengasyikkan sampai lupa waktu pulang kerumah, tahan lapar, antara lain sungai, sawah dan lapangan. Dari ketiga tempat itu banyak sekali cerita indah, lucu, sedih, terukir. Dan menjadi kenangan yang mampu membuat diri ini tersenyum . Mari simak ke tekape cekidot…

 Di lapangan..

Pemirsa tau kan permainan “rok ubeng” , itu tuuh..bikin satu garis lingkaran di tanah , kemudian peserta hom pim pah , yg kalah ada di luar garis lingkar dan berlari memutar nyolek yang di dalam. Gak lucu ya? Wkwkkw beloomm..kan baru pembukaan, belom hot tentunya...kembali ke laptop.

Yang bikin lucu itu, aku yang kreatif bikin metode baru, jadi peserta yang di dalam lingkaran berpasangan, menautkan tangan posisi saling membelakangi. Dan yang bikin seru, garis lingkar di perkecil! wkwkwk. Jadi begitu perut mau di colek sama yg di luar, cara menghindarinya agak susah , saling dorong saling gendong, terjungkal gak bisa bangun, jatuh bertindihan#untung gak hamil..yee. Siku terluka, dengkul bundas, tapi tak membuat kapok waaah pokoknya seruuu...lucuuu abiis wkkwkw.  Kalau yang pernah bermain “rok ubeng”  bukan rok yang di ubeng ubeng yah..ntr ngeres lagi. Pasti akan merasakan sensasinya. Masih belum lucu? . Mari ke tekape ke dua.

 Di Sawah.

Sawah di daerahku berbentuk undak undakan khas sawah pegunungan. Saat musim panen padi , banyak dijumpai jerami kering menggunung. Karena dulu saya masih kecil, tebing di undakan sawah tampak tinggi, dan memang itu yang paling tinggi. Di sana entah kebetulan atau memang dipasangi, ada batang pohon kelapa roboh yang sudah di tebang rapi ngelonjor di atas tebing.

Naah sama teman teman bandel in the genk di buat semacam uji nyali, jalan meniti di atas batang pohon kelapa, kemudian terjun ke bawah yang sudah di alasi dengan tumpukan jerami..wuuiihhh terbaang meen..dan jleb di atas gundukan jerami, berguling..kemudian mngacungkan kedua jempol..hebaat berhasil!

Kini giliran aku, biar kecil yang penting gaya, saya yang sombong selalu merasa bisa jika di kasih tantangan, siapa takut, hayoo aja lagee...jiaahh. Kaki mungil saya mulai menapak, menyelusuri bonggol batang, teruuss..ke ujuung..ujuung..uughhh eheemm...(jngan ngeres yaah..mulai ndredeg nih) dari batang ke ujung agak jauh sekitar 16cm eehhh..sekitar dua meteran.

Teman teman di bawah pada bersorak “loncaat..loncaat” !.aku mulai gamang. Sesampai di ujung begitu sudah siap mau loncat huuupp..badan sudah melayang tapi tidak sampai ke jerami...aaiiihhh... rok saya nyangkut di ujung batang pohon kelapa..wkwkwkkw aku ngegantung di ujung, jatuh kagaaak...bangun gak bisa..wkwkkw. Hadeehh teman teman malah tertawa kegirangan sambil nunjuk nunjuk melihat posisiku yang nungging mirip kalong. Aku kecil clingak clinguk berenang di udara wkwkwk.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline