Lihat ke Halaman Asli

Biyanca Kenlim

Yo mung ngene iki

Halimun

Diperbarui: 14 November 2015   13:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

CopyclipHalimun[caption caption="Sumber foto: www.merbabu.com"][/caption]

Tung..tung..tung...bunyi kentongan dengan irama memberi pertanda pada warga untuk segera mengamankan diri. Setelah seorang telik sandi tergopoh tersengal mengabarkan pada penjaga ronda di pinggir desa Tambakboyo jika rombongan menir akan gerilya di kecamatan yang bersebelahan dengan desa.

Adalah seorang tua yang sudah beruban tampak menyiapkan segala ssuatu seperti biasanya, tidak dengan tombak , pedang atau bambu runcing dia melindungi seluruh warga dari amukan para menir yang ingin merangsek ke desa memperluas daerah kekuasanya. Mbah Suberi namanya,

Dengan langkah tegap penuh heroik dia pergi ke ujung desa di mana akses satu satunya untuk masuk ke desa Tambakboyo dan sekitarnya, setelah sebelumnya mngingatkan para warga agar bersiap mengungsi ke tempat yang sudah di persiapkan untuk para wanita dan anak2.

 Duduk bersila merapalkan ilmunya, tak lama ketika serombongan pasukan berhidung mancung berhati bengis itu kebingungan, berputar putar tak tentu arah dan balik kembali ke  semula, mereka bingung dengan kabut yang menyelimuti desa sasaranya, layaknya hutan belantara, mereka tidak tahu bahwa seorang mbah Suberi  pahlawan desa yg mengaburkan pandangan dengan ilmu selimut kabut atau di kenal dengan nama Halimun.

Selamat hari pahlawan 10 Nov 2015

 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline