Lihat ke Halaman Asli

Arnold Mamesah

TERVERIFIKASI

Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomics - Intelconomix

Eksternal Perlu, tetapi Fokus ke Domestik!

Diperbarui: 9 Oktober 2015   14:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi - pertumbuhan ekonomi (Shutterstock)

 

Kondisi Eksternal dan Domestik

International Monetary Fund (IMF) baru saja menerbitkan World Economic Outlook awal Oktober 2015 dengan merevisi pertumbuhan ekonomi dunia menjadi 3,1% untuk 2015. Tiga hal kritikal yang mempengaruhi perekonomian dunia yaitu Kenaikan Suku Bunga The Fed, Penurunan Pertumbuhan Perekonomian China, dan Deflasi Harga Komoditas.

Pada waktu hampir bersamaan, pemerintah Indonesia khususnya tim ekonomi meluncurkan Paket Stimulus Jilid-III yang fokusnya pada penurunan beban usaha (khususnya biaya energi) dan kemudahan perijinan usaha. Sementara nilai tukar USD-IDR pada pekan kedua Oktober 2015 sudah berada di bawah 14.000.

Seakan melengkapi pengumuman Paket Stimulus Jilid-III, Bank Indonesia menerbitkan pengumuman tentang Cadangan Devisa RI Per Akhir September 2015 sebesar 101,7 Miliar Dollar AS; dan pada hari pertama Oktober 2015 BPS mengumumkan data inflasi September 2015 yang besarnya minus 0,05%. Sementara itu, sekitar dua minggu lagi Kabinet Kerja akan merayakan ulang tahun pertama sejak dilantik pada 27 Oktober 2014 dengan selingan satu kali reshufle pada jelang HUT Proklamasi ke-70 NKRI.

Dengan menganut sistem perekonomian terbuka, kondisi eksternal perlu diperhatikan dalam kaitan dengan perdagangan pada pasar global. Tetapi, pasar domestik yang mengkonsumsi sekitar 80% - 85% output nasional tetap memerlukan fokus.

Perekonomian Dunia, Deflasi Komoditas dan Ekspor

Dalam artikel Kompas, 5 Oktober 2015, Mantan Menteri Keuangan M. Chatib Basri menulis tentang Kemandekan Ekonomi global dan salah satu yang disorot adalah kecemasan terhadap perlambatan ekonomi dunia. Pada berapa artikel penulis terdahulu, telah dibahas ancaman Spiral Deflasi, Kemelut Tekanan Utang dan Fenomena Resesi Neraca yang berdampak pada pertumbuhan perekonomian Indonesia. 

Pertumbuhan ekonomi global dan mitra dagang Indonesia beserta proyeksinya diberikan pada grafik-1 berikut ini.

Sumber informasi : IMF DataMapper
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline