"Tampaknya kebahagiaan kita membentur semacam atap kaca misterius. Sekalipun, jika kita bisa menyediakan makanan gratis untuk semua orang, pengobatan semua penyakit, perdamaian dunia, itu tidak dengan sendirinya bisa memecahkan atap kaca. Mencapai kebahagiaan rill tidak akan menjadi lebih mudah dari mengatasi usia tua dan kematian." Kata Prof Harari.
Intinya, yang saat ini sedang duduk nyaman di meja kantor, sedang belajar di kampus atau sekolah, yang sedang memasak di rumah, yang sedang begadang ngejar waktu.Â
Jangan lupa membahagiakan dirimu sendiri, termasuk matamu sendiri yang selalu menatap layar ini, kapan terakhir kali matamu menikmati keindahan kabut yang menghalangi pohon pohon? Jangan lupa juga membahagiakan Ayah, Ibu, Adik, Kaka, dan semua kerabat dekat. Mereka butuh kebahagiaan riil, bukan melulu uang yang dikirim.
Kita manusia? Homo sapiens yang berbahagia?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H