Amos Kompasiana - Digital Ekonomi akan menjajah INDONESIA buat saudara mari bersiaplah , kita sedang mengalami PERUBAHAN EKONOMI.
Terdahulu Negara kita yang tercinta ini mengalami EKONOMI KONVENSIONAL dan tercatat dalam sejarah thn 1949 Indonesia mengalami keterpurukan.
Saat ini priseden kita Jokowidodo mengamati perkembangan Digital Economy. . .Dan sekarang saudara yang membaca tulisan ini, MELIHAT betapa dasyatnya ekonomi digital secara perlahan merubah literatur bagi bangsa ini.
Tidak hanya itu saja, semua jenis usaha yang sifatnya konvesional pun sudah BERUBAH iklimnya, bermula dari :
1. Angkutan Umum di gantikan dengan Grab dan Gocar (Penguasa Aplikasi)
2. Toko UMKM yang ada di Indonesia di gantikan dengan toko online
3. Media Berita KORAN di gantikan dengan media BERITA ONLINE (Website)
4. Dll
Ya, boleh di terima dahulu ya pesan ini secara POSITIF. JIKA saudara amati lebih dalam, bukankah itu akan menjadi ketergantungan akan sebuah media yang di sajikan pihak asing.
Bukan memandang negatif, tetapi saudara bisa MELIHAT negara-negara yang menutup hadirnya pihak vendor lain datang ke negaranya seperti :
1. Cina
2. Rusia
3. Korea Utara
4. Kuba
5. Iran
6. Suriah
7. Dll
Ke - 7 negara ini ternyata memiliki ALASAN yang kuat dalam memblokir *media pihak asing* hadir di tengah-tengah kemasyarakatan mereka.
Terbukti Alasan Tersebut Di Langsir di Kompasiana, sbb :
1. Karena negara mereka tidak ingin di ketahui perkembangan ekonomi digitalnya oleh pihak Amerika dalam platform Google
2. Karena negara mereka tidak ingin di dikte oleh pihak asing
3. Karena negara mereka merasa sanggup dalam membangun infrastruktur ekonomi digital
4. Dll
Bukankah riset sudah membuktikan seluruh perusahaan di Indonesia sudah memanfaatkan media platform google menjadi pioneer dalam segala aspek.
MARI BACA SECARA TIDAK SADAR GOOGLE SUDAH MENJADI ...
1. PUSAT informasi berita
2. PUSAT informasi bisnis
3. PUSAT informasi pendidikan
4. Dll