Mohon tunggu...
Amnan Alfasya IM
Amnan Alfasya IM Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UNISSULA

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Hikmah Psikologis Puasa

8 Maret 2024   02:53 Diperbarui: 10 Maret 2024   00:23 685
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Ketika kasih sayang orang kaya yang lapar kepada orang miskin yang lapar teruwujud, maka rasa kemanusian yang ada dalam diri setiap manusia akan mempunnyai kekuatan dan mereka bisa mengontrol keinginan jiwa terhadap materi. Orang kaya akan mendengar suara orang miskin dalam sanubarinya, "Berilah aku kasih sayangmu." Kemudian dia tidak lagi mendengar suara harapan tetapi perintah dari dalam diri yang harus dituruti dan direspon. Seperti seorang yang terkena musibah menghibur orang-orang yang senasib.

Bulan Kesehatan

Adakah mukjizat perbaikan yang lebih menakjubkan dari pada mukjizat yang telah dibawa oleh Islam, yang telah menetapkan untuk menghapus sejarah perut selama 30 hari setiap tahunnya dan diganti dengan sejarah jiwa yang agung?

Saya yakin bahwa ada rahasia kesehatan yang tersembunyi dalam puasa yang diwajibkan selama satu bulan setiap dua belas sekali. Rahasia kesehatan ini tanpak dalam tugas-tugas jiwa bagi tubuh dan tugas-tugas tubuh bagi jiwa. Bulan tersebut adalah bulan kesehatan yang telah diwajibkan dalam ilmu kedokteran setiap tahunnya untuk masa istirahat tubuh, pengeluaran racun-racun, perubahan pola hidup, dan agar terjadi perbaikan syaraf-syaraf dalam tubuh. Barangkali hal itu muncul karena adanya hubungan antara sistem dalam peredaran darah di tubuh manusia dengan pergerakan bulan, sejak bulan masuk hilal sampai mengecil kembali. Pembuluh darah akan membesar pada setengah bulan pertama, seakan sedang pasang karena pengaruh cahaya bulan dan akan terus dalam kondisi seperti itu selama cahaya bulan semakin penuh. Kemudian akan mengempis (surut) pada setengah bulan kedua. Jika terbukti bahwa bulan memiliki pengaruh terhadap munculnya penyakit-penyakit syaraf dan dalam pasang surutnya darah, maka ini adalah hikmah yang paling menakjubkan dari penetapan puasa pada bulan qamariyah.

Meredam Keinginan

Antara terlihatnya hilal bulan puasa dan diwajibkannya puasa karena melihat hilal tersebut terdapat makna yang dalam. Bersama dengan ditetapkannya hilal bulan puasa, maka itu menandakan telah ditetapkannya kehendak dan telah dinyatakan secara kuat untuk berpuasa. Cahaya langit seakan memancar dalam mengingatkan semua umat manusia secara umum tentang diwajibkannya kasih sayang, kemanusiaan dan Kebajikan.

Dari sini ada hikmah yang besar dari hikmah-hikmah puasa, yaitu fungsi puasa dalam mendidik kehendak dan menguatkannya dengan cara ilmiah. Puasa melatih seorang untuk meninggalkan syahwat dan kenikmatan hewani dengan kemauan sendiri. Dengan tetap teguh untuk mencegah diri dari hal yang membatalkan puasa dan bersiap dengan kehendaknya, bersabar dengan ahlak kesabaran, serta melakukan dengan sebaik-baik jalan spiritual untuk mendapatkan pemikiran yang teguh dan kokoh yang tidak akan berubah dan tidak akan dikalahkan oleh keinginan-keinginan insting.

Training Ruhani

Musthafa Shadiq Ar-Raf,i melanjutkan, "Demi Allah, seandainya puasa yang islami ini bisa dilaksanakan oleh seluruh penduduk bumi, pasti makna puasa akan menjadi revolusi umat manusia selama sebulan penuh dalam setahun untuk membersihkan dunia dari kenistaan, kerusakan, menghapus sikap egois dan pelit." Puasa menjadi materi psikologis yang bisa di pelajari penduduk bumi secara aplikatif selama bulan puasa tersebut. Sehingga setiap orang laki-laki atau perempuan, bisa menengok kedasar jiwanya untuk menguji makna membutuhkan dan kemiskinan dalam pikirannya. Dan supaya bisa memahami makna-makna kesabaran, keteguhan dan kemauan dalam dirinya. Dengan begitu dia bisa mencapai derajat kemanusiaan, egaliter dan kebaikan, sehingga akan terhujud nilai-nilai persaudaraan, kebebasan dan persamaan yang hakiki.

Semua yang saya sebutkan dalam tulisan tentang filsafat berpuasa ini, saya sarikan dari ayat,

"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. (Al-Baqarah 2:183).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun