Mohon tunggu...
Ammittoba Ditya
Ammittoba Ditya Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

MAHASISWA UAJY ANGKATA 2020

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perkembangan Media Bagi Jurnalisme Masa Depan

7 Maret 2023   02:23 Diperbarui: 7 Maret 2023   02:30 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jurnalisme masa depan tidak terlepas dengan multimedia. Akibat dari multimedia membawah pergantian besar untuk jurnalisme masa saat ini. Dulu proses jurnalisme cuma mengandalkan style pencarian serta penyusunan yang terbilang sedikit.

Pencarian kabar dicoba memakai perlengkapan seadanya hingga dengan proses mentransmisikan kabar. Tetapi dikala ini di masa 2000- an proses jurnalisme di bantu oleh bermacam teknologi mutahir semacam, video, foto, audio, infografis, serta animasi. Komponen pendukung di atas jadi bagian dari multimedia.

Fakta dari keahlian multimedia bisa dilihat dalam iklan dari perluasan website hingga pada proses videografer. Meski multimedia telah tidak asing lagi di kuping kita selaku warga modern dikala ini tetapi dalam dunia jurnalisme spesialnya jurnalis dahulu, mereka belum memikirkan pemakaian multimedia namun multimedia di gambarkan semacam juru foto buat membuat film dokumenter selaku desain interaktif.

Adanya Perbedaan Dalam Jurnalisme Dulu dan Sekarang

Saat sebelum ada internet, industri media di Indonesia( tv, koran, radio) jadi media utama yang dicari buat penuhi kebutuhan data. Media terpatok prinsip mengutamakan kepentingan warga serta membutuhkan bayaran yang besar buat proses penciptaan. Tidak hanya itu, media konvensional masih terhambat ruang serta waktu. Proses penciptaan dalam media konvensional pula masih terkategori linear.

Saat ini, media berlomba- lomba buat mencari audiens. Media pula tidak lagi memerhatikan kepentingan warga, tetapi lebih mengutamakan kecepatan serta ekonomi. Terlebih, media menggunakan internet buat menembus ruang serta waktu. Media online pula sanggup penuhi kebutuhan berbahasa asing ataupun multi- lingual. Proses penciptaan berganti jadi non- linear.

Dulu, warga wajib membeli tv yang tersambung ke satelit buat menyaksikan hiburan ataupun siaran. Tidak hanya itu, warga tidak dapat mengulang siaran yang disukai maupun mengunduh siaran tersebut. Kerapkali, warga berkumpul bersama buat menyaksikan pertandingan sepak bola sehingga rasa kebersamaan bisa timbul.

Saat ini, tv seolah bisa dibawa ke mana- mana sebab telah berupa portable( diunduh di smart phone). Warga pula dapat menyaksikan siaran yang disukai berulang- ulang cocok kemauan. Tetapi, pola mengkonsumsi warga jadi individual sebab warga lebih menikmati konten yang disukai meski orang lain tidak suka.

Buat industri radio dahulu, masih terbatas ruang serta waktu. Penyiar pula diseleksi secara handal oleh industri radio. Tetapi, transisi media membuat segalanya tanpa batasan. Siapapun dapat jadi penyiar serta membuat channel radio sendiri di media sosial, semacam di soundcloud, google podcast, anchor. fm, serta yang lain. Radio pula tidak cuma menyajikan audio saja, namun bisa dilengkapi dengan bacaan serta foto.

Perbandingan dalam industri media cetak, semacam koran, nampak dari penyajian video. Dulu, koran cetak cuma dapat menunjukkan bacaan serta foto. Tidak hanya itu, warga cuma dapat berlangganan wujud koran raga saja. Proses produksinya pula memakan waktu. Saat ini, koran bisa dinikmati secara online serta bisa menunjukkan video. Warga pula bisa berlangganan koran online serta proses produksinya tidak lama.

Konsekuensi Perkembangan Media

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun