Mohon tunggu...
Ammittoba Ditya
Ammittoba Ditya Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

MAHASISWA UAJY ANGKATA 2020

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Belajar Jurnalisme Multimedia

28 Februari 2023   02:10 Diperbarui: 28 Februari 2023   02:29 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jurnalistik ataupun jurnalisme multimedia( multimedia journalism) sesungguhnya bukan hal baru serta sudah terdapat sebelum di masa internet.

Kala media penyiaran radio serta tv muncul, jurnalistik telah merambah masa multimedia, dengan timbulnya jurnalisme radio( audio) serta jurnalisme tv( video) ataupun jurnalisme penyiaran( broadcast journalism).Cuma saja, dahulu multimedia dalam penafsiran terpisah-- teks serta foto( cetak), audio( radio), video( tv).

Saat ini format multimedia dalam pemberitaan ataupun sajian data dapat disatukan dalam satu wadah, ialah taman web( website page). Wartawan dapat menyajikan suatu kabar dalam format bacaan( tulisan), foto, audio, serta video sekalian.

Wartawan pula dapat memilah format terbaik ataupun sangat efisien dalam mengantarkan kabar, apakah berbentuk tulisan, gambar, video, animasi, ataupun infografis.

Jadi, jurnalisme multimedia makin menciptakan momentum sesudah kedatangan internet( media online) serta media massa melaksanakan konvergensi.

Konvergensi merupakan peleburan wujud media tradisional ke dalam suatu kesatuan yang diterbitkan secara online.

Digitalisasi media pula bawa akibat pada aplikasi jurnalisme berbentuk pemakaian elemen multimedia dalam pemberitaan ataupun penyajian data.

Jurnalisme multimedia merupakan jurnalistil kontemporer yang mencampurkan elemen audio, gambar, video, teks, animasi, serta infografis dalam satu kemasan pemberitaan ataupun sajian data.

MENGAPA BELAJAR JURNALISME MULTIMEDIA

Multimedia merupakan wujud komunikasi yang mencampurkan bermacam wujud konten semacam bacaan, audio, foto, animasi, ataupun video ke dalam satu presentasi interaktif.

Bagi Mark Deuze dalam What is Multimedia Journalism?( 2004), jurnalisme online tidak didorong oleh tujuan multimedia. Kebalikannya, pemakaian sebagian medium dilihat selaku kemampuan, tetapi bukan selaku elemen berarti yang berikan nilai tambah pada presentasi jurnalisme online.

Jurnalisme online ialah aplikasi jurnalisme dalam internet ataupun memakai web selaku saluran pemberitaan ataupun publikasi kabar.

Jurnalisme multimedia menegaskan sekalian mendesak wartawan ataupun web berita( media massa online) menyajikan kabar tidak cuma dalam wujud bacaan( tulisan), tetapi pula audio, video, animasi, serta infografis.

Jurnalis adalah "pendongeng" (storyteller). Jurnalis multimedia adalah pendongeng yang bekerja di banyak dimensi.

Mereka menganut prinsip tradisional jurnalisme: objektivitas, akurasi, sumber yang kredibel, dan tulisan yang kuat. Tapi mereka menceritakan kisah yang mereka liput melalui beberapa kombinasi teks, gambar, suara, video dan grafik.

Jurnalisme telah ada selama berabad-abad, tetapi jurnalisme multimedia adalah jalur karier yang relatif baru---dan masih berkembang.

Jurnalisme multimedia tumbuh dari menjamurnya platform digital dan saluran media sosial, dan pergeseran preferensi orang tentang cara mereka mengonsumsi berita. Teknologi yang semakin terjangkau dan mudah diakses hanya menambah momentum tren.

Jurnalis merupakan" pendongeng"( storyteller). Jurnalis multimedia merupakan pendongeng yang bekerja di banyak ukuran.

Mereka menganut prinsip tradisional jurnalisme: objektivitas, akurasi, sumber yang kredibel, serta tulisan yang kokoh. Tetapi mereka menggambarkan cerita yang mereka liput lewat sebagian campuran bacaan, foto, suara, video serta grafik.

Elemen multimedia

Text

Wujud informasi multimedia yang sangat gampang ditaruh serta dikendalikan merupakan text. Bacaan bisa membentuk kata, pesan ataupun narasi dalam multimedia yang menyajikan bahasa. Kebutuhan bacaan tergantung pada pemakaian aplikasi multimedia.

Image

Image merupakan hasil suatu pengambilan citra yang didapat lewat perlengkapan penangkap citra, semacam kamera serta scanner. Di mana hasilnya kerap diucap foto. Foto berwujud ikon, gambar, ataupun simbol.

Audio

Audio ialah komponen multimedia yang bisa berwujud narasi, musik, dampak suara, ataupun penggabungan di antara ketiganya.

Video

Video ialah sajian foto serta suara yang ditangkap oleh suatu kamera, yang setelah itu disusun ke dalam urutan frame buat dibaca dalam satuan detik.

Animation ataupun animasi

Animasi merupakan pemakaian pc buat menghasilkan gerak pada layer.

Virtual reality

 Virtual reality membolehkan terbentuknya ikatan timbal- balik antar- user dengan aplikasi multimedia secara nyata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun