Asesmen awal pembelajaran. Awalnya, disebut asesmen diagnostik, tetapi karena beberapa diskusi dan masukan, dipilihlah bahwa teks yang paling tepat adalah asesmen awal pembelajaran.Â
Diagnostik itu seolah cocok untuk istilah kedokteran. Â Tidak masalah. Biasakan tidak terlibat dalam perdebatan panjang hingga menghilangkan esensi. Kawan-kawan pendidik, saya berbagi refleksi asesmen saya di hari pertama.Â
Yuk, mari sepakat dulu bahwa asesmen itu tidak selalu dalam bentuk soal. Yang jelas tujuan pemetaan kesiapan belajar peserta didik, karakter mereka, hingga kemampuan awal bisa kita pahami di awal pembelajaran.
Dari asesmen itu, seorang pendidik mampu menyiapkan dan memberikan pelayanan pendidikan kepada seluruh peserta didik.
Bentuk  asesmen
Asesmen saya lakukan dalam permainan sederhana. Saya meminta peserta didik membuat tabel dengan jumlah 25 kolom dan harus ful satu halaman kertas.
- Setiap kolom, saya mengisi berbagai macam teks pertanyaan dan pernyataan sehingga ada 25 pernyataan/pertanyaan yang berbeda. Misalnya, siapa yang tidak suka makan bakso, siapa yang takut ketinggian, hingga bulan kelahiran pun mengisi kotak tersebut
- Setelah semua kolom terisi pertanyaan/pernyataan, saya meminta peserta didik untuk berkeliling kelas sambil menanyakan teman-temannya yang memiliki karakter sesuai pertanyaan/pernyataan tersebut.
- Setiap peserta didik menemukan jawaban dari temannya, dia akan meminta tanda tangan temannya pada kolom tersebut.
- Sampaikan kepada peserta didik bahwa setiap kolom diharapkan terisi.
- Jangan lupa berikan waktu, sehingga asesmen berjalan efektif sesuai dengan waktu yang direncanakan
Apa yang ingin dicapai
Dari aktivitas asesmen di atas ada beberapa hal yang ingin dicapai, yaitu:
- Mengetahui gaya belajar
- Memahami karakteristik
- Mengidentifikasi kemampuan awal peserta didik
- Mengidentifikasi sikap sosial dan kemampuan komunikasi
- Mendata awal penerapan profil pelajar pancasila
Bagaimana hasilnya
Kawan pendidik, hasil ini tidak saya rangkum sendiri, ya. Hasil yang saya tuliskan berikut adalah hasil refleksi peserta didik. Hanya beberapa kata yang saya ubah dan poles sehingga lebih baik tata bahasanya. He..he...
