Sahabat kompasiana, bagaimana kabar hari ini? Semoga tetap sehat dan jangan lupa membaca informasi-informasi bahasa, sastra, budaya, agama, dan topik lainnya yang bisa dipilih melalui blog kompasiana. Jika Anda belum membaca topik bahasa hari ini, semoga tulisan sederhana berikut bisa menambah pemahaman kita menggunakan bahasa yang tepat. Baik, kali ini kita akan membahas perbedaan antara kata sekarang dan kini. Secara sepintas, kedua kata ini kedengarannya dapat saling menggantikan. Â
Coba perhatikan contoh berikut!
(1). Karena pandemi Covid-19 belum mereda, sekarang/kini peserta didik masih belajar di rumah.Â
Pada contoh tersebut, kata sekarang dan kini dapat saling menggantikan. Akan tetapi, ternyata penggunaan kata kini lebih terbatas daripada sekarang. Penggunaan kata kini mengandalkan adanya kaitan antara yang terjadi pada waktu lampau dan yang terjadi pada saat hal tersebut dibicarakan, antara yang terjadi sebelumnya dan yang terjadi pada saat ini.Â
Perhatikan contoh berikut!
(2). Dia, yang selama ini dikenal sebagai pengusaha, kini mencoba beralih sebagai politikus.
 (3). Ia pernah bekerja sebagai pegawai di pemerintahan dan kini beralih menjadi pegawai swasta. Â
Coba perhatikan contoh selanjutnya!
 (4). Kapan Himpunan Pembina Bahasa Indonesia melaksanakan Kemah Literasi? Kini/sekarang.Â
(5). Dokter sekarang/kini harus lebih berhati-hati dalam mendiagnosis pasien.
 Ternyata, penggunaan kata kini pada contoh (4) dan (5) tidak berterima. Perbedaan yang lain terdapat pada penggunaan gabungan kata, misalnya, mobil kini, peristiwa kini, dan istriku yang kini.  Gabungan kata seperti pada contoh tersebut tidak lazim digunakan, Nah, semoga pembaca tidak lagi salah dalam menggunakan kata sekarang dan kini.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI