Mohon tunggu...
Suparmin
Suparmin Mohon Tunggu... Guru - Seorang Pendidik Tingkat SMA di Kabupaten Gowa, Sulsel

Tebarkanlah kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jenetallasa; Menuju Desa Wisata

8 Februari 2022   06:52 Diperbarui: 8 Februari 2022   08:11 2570
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kepala Desa memang tidak boleh sembarangan. Jika kita memilih kepala desa karena primordial atau karena pemberian sesuatu, maka jangan heran, saat ini banyak di antara mereka yang terjerembab masuk ke balik jeruji. 

Hal ini tidak terjadi di sebuah desa besar yang berbatasan dengan kelurahan di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Namanya Desa Jenektallasa. Berada di Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa. Desa ini dipimpin oleh seorang alumni arsitek, Asrul.

Siang itu, saya berkunjung ke kampung Rewako. Nama yang disematkan pada sebuah destinasi wisata desa yang sedang dikembangkan. Jika saya tidak salah, kampung rewako menjadi rancangan bupati Gowa, Adnan Purichta. Bersama dua anak, laki-laki dan perempuan, saya memasuki gerbang dengan bahagia. Mengapa? Dari kejauhan saya melihat hamparan padi yang menghijau. 

Suara gemericik air dari saluran irigasi yang bersih pun menambah suasana. Semakin bahagia. Dua anak yang awalnya berpegang di kedua tangan saya segera melapskan pegangannya dan berlari kecil menuju gerbang wisata. Dia begitu bahagia, memanggil saya untuk segera mempercepat langkah agar lekas tiba.

Wow, benar saja. Semakin dekat, rasa bahagia itu semakin bertambah. Saya menyaksikan hamparan sawah yang menghijau. Mungkin usia padi sekitar dua bulan. Sangat indah. Lambaian daun-daunnya yang lancip menyambut dengan hangat. Langkah kaki saya lanjutkan tepat di belakang kedua anak yang bernyanyi entah nyanyian apa. Yang jelas, nyanyian itu ekspresi  kebahagiaan.

"Etta, di sana, ada kolam ikan," teriak Wahyu, anak laki-laki saya yang ikut. "Iya, ya...." Ucap adiknya menambahkan.  Siapa yang tidak suka menatapi kolam ikan? Siapa yang tidak senang menyaksikan ratusan ekor ikan berwarna-warni berenang dengan lincah di permukaan air dalam kolam? Pasti semua merasa senang, bukan!

Benar saja, saya mengarah ke kolam tersebut. Beberapa bedeng kolam yang tertata dengan rapi ada di sana. Ada khusus ikan nila, ikan, mas, dan juga ikan lele. Terlihat juga beberapa balai-balai untuk duduk bersantai bersama keluarga. 

Tidak ada pembayaran khusus untuk menikmati panorama desainan desa tersebut. Jika Anda berkenan memberi makan pada ikan, uang 5.000 rupiah cukup untuk menukar semangkuk pakan ikan. Ah, cukup sampai di sini. Jika penasaran, datanglah sendiri. Lokasinya dekat dari stadion Kalegowa, Pallangga.

Foto 2: Penulis menikmati salah satu sudut kampung Rewako Jenetallasa (Dokpri)
Foto 2: Penulis menikmati salah satu sudut kampung Rewako Jenetallasa (Dokpri)

Kemandirian Desa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun