Mohon tunggu...
Suparmin
Suparmin Mohon Tunggu... Guru - Seorang Pendidik Tingkat SMA di Kabupaten Gowa, Sulsel

Tebarkanlah kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengapa PJJ Membosankan?

20 Oktober 2020   07:37 Diperbarui: 20 Oktober 2020   13:10 517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar diolah dari program guru belajar Kemendikbud.

Dalam hal metode pembelajaran, mereka tidak boleh selalu menjadi objek di dalamnya. Peserta didik harus dilibatkan memilih metode pembelajaran yang mereka inginkan. Boleh saja ada peserta didik yang memperoleh nilai tinggi dalam tes kognitif, tetapi ketika ditanya mengenai metode pembelajaran, mungkin saja mereka tidak suka dengan cara mengajar pendidik bersangkutan. 

Aspek yang lain pun harus disepakati. Pastikan peserta didik fokus dalam mengikuti pembelajaran. Kontrak belajar antara pendidik dan peserta didik harus dilaksanakan secara konsisten. Jika pembelajarannya menggunaakan WAG misalnya, pastikan seluruh peserta didik aktif dalam grup tersebut. 

Jika pembelajarannya dengan zoom atau aplikasi tatap muka lainnya, pastikan kamera perangkat mereka berfungsi dan diaktifkan sehingga tidak ada peserta didik yang belajar diwakili oleh telepon seluler saja. Peserta didik mesti menghindari melakukan aktivitas lain ketika pembelajaran berlangsung. Apalagi jika aktivitas itu sesuatu yang kurang bermanfaat, misalnya belajar sambil mengobrol teks (chat) daring dengan temannya atau malah lebih asyik bermain game daring/online.

3.  Peran orang tua minim

Posisi orang tua selama pembelajaran jarak jauh ini berlangsung juga menjadi vital. Posisinya tidak sekadar mengontrol pembelajaran anaknya. Tapi ingat, orang tua juga bukan seorang guru terlatih yang harus dipaksa mengambil peran besar sementara mereka sibuk dengan tuntutan lain di rumah. Semua perlu didiskusikan. 

Dalam peran yang terbatas itu, orang tua mesti menyediakan waktu untuk mendampingi anak mereka dalam belajar. Pada tahap awal, diskusi antara orang tua, wali kelas atau guru mata pelajaran harus dilakukan. Sepakati beberapa hal yang dianggap penting. 

Setelah itu, orang tua harus berdiskusi dengan anaknya dalam menyusun jadwal. Kapan mereka bisa mendampingi anaknya, dan kapan sekadar mengontrol jarak jauh. Hal ini harus dilakukan mengingat, sekali lagi, banyak orang tua yang juga sibuk. 

Selanjutnya, orang tua mesti mengontrol refleksi dan umpan balik terhadap pembelajaran anaknya. Tanyakan kepada wali kelas atau guru mata pelajaran mengenai perkembangan anaknya, baik kognitif maupun nonkognitif.

Gambar diolah dari Panduan PJJ Kemendikbud
Gambar diolah dari Panduan PJJ Kemendikbud

Baik, tulisan ini bukan menghakimi pihak yang berperan dalam PJJ ini. Di sana ada pemerintah, termasuk KPAI, satuan pendidikan yang dikomandoi kepala sekolah, pendidik, peserta didik, pemerhati pendidikan, orang tua, serta berbagi pihak lain. 

Secara pribadi, saya juga pendidik yang terus belajar. Pendidik yang berusaha memahami dan terus berproses mencari cara terbaik (cara yang setiap daerah/setiap pendidik mungkin berbeda) untuk diterapkan pada pembelajaran masa pandemi ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun