Ada juga rasa kekayaan ketika memiliki buku fisik. Ada kebanggaan tersendiri menyaksikan buku-buku tersusun dengan rapi di rak-rak atau perpustakaan mini yang kita miliki di rumah.Â
Rasa Fokus
Dengan membaca buku fisik kita bisa lebih fokus. Mengapa? Yang utama karena mata tidak cepat lelah. Tidak ada pancaran radiasi yang ditimbulkan oleh kertas. Berbeda ketika kita membaca di layar.Â
Mata lebih cepat lelah dan menyebabkan fokus membaca semakin menurun. Kita juga bisa dengan mudah membuka halaman awal ketika ada yang kita lupa dan ingin dibaca ulang. Jika ada hal yang penting, dengan mudahnya kita memberikan tanda, misalnya melingkari atau memberikan warna tertentu pada bagian yang kita baca.
Jika ingin berhenti sebelum buku selesai dibaca, tinggal lipat lalu simpan. Ingin melanjutkan bacaan, rasanya lebih mudah menemukan lanjutan bacaan dibanding kita menggunakan buku digital.
Akan tetapi, kita tidak bisa meremehkan berbagai macam manfaat dan kelebihan buku digital. Kita semua tahu, Covid-19 begitu mudahnya mengubah semua kebiasaan kita dari kegiatan fisik tiba-tiba semua tergantikan secara digital. Lambat laun, buku pun akan seperti itu.
Yang jelas apapun medianya, fisik atau digital,Â
terpenting adalah peningkatan kemampuan literasi masyarakat Indonesia
Selamat Hari Buku Nasional
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H