Mohon tunggu...
Suparmin
Suparmin Mohon Tunggu... Guru - Seorang Pendidik Tingkat SMA di Kabupaten Gowa, Sulsel

Tebarkanlah kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

SKL: Sayang, Kamu Lulus!

4 Mei 2020   10:17 Diperbarui: 4 Mei 2020   10:41 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sampul Pribadi Penulis

Tahun ini (2020) kelulusan peserta didik pada jenjang SD, SMP, dan SMA layak dicatat dalam sejarah. Begitu banyak peristiwa yang sering dilakukan menjelang, saat, dan setelah pengumuman kelulusan kali ini tidak dilakukan sama sekali. 

Olehnya itu, saya menggunakan kata "sayang" pada judul, memberikan kesan bahwa kelulusan tahun ini yang bertepatan hari pendidikan nasional (pengumuman tingkat SMA) begitu berkesan mesra. Cukup saya tuliskan tiga kemesraan berikut untuk berbagi dengan kita semua.

1.   Kelulusan tanpa UNBK atau UNKP

Kementerian pendidikan mengambil keputusan peniadaan proses belajar di sekolah sejak tanggal 18 Maret 2020. Saat itu, sekolah menengah atas sedang melaksanakan ujian sekolah. 

Seminggu berikutnya, tepatnya, 30 Maret 2020, mereka seharusnya melaksanakan Ujian Nasional. Ada yang akan melaksanakannya dalam bentuk Ujian Nasional Berbasis Komputer dan masih ada pula yang berbasis kertas-pensil. Belum dilaksanakan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem makarim, mengambil keputusan dengan meniadakan kegiatan tersebut.

"Kita mengikuti prinsip nomor 1, tidak ada yang lebih penting lagi daripada keamanan dan kesehatan siswa dan keluarganya jadi karena itu UN itu dibatalkan untuk 2020," kata Nadiem saat konferensi pers hasil rapat via teleconference di Jakarta, Selasa (24/3/2020). Nadiem menambahkan, pemerintah memutuskan untuk tak menerapkan UN 2020 sebagai standar kelulusan. 

Selain itu, mulai tahun ini UN juga tak menjadi ajang seleksi masuk bagi siswa ke jenjang lebih tinggi. "Jadi, setelah kami timbang pro dan kontranya ini kami rasa di Mendikbud bahwa lebih banyak resikonya daripada benefitnya untuk melanjutkan UN," kata Nadiem.

Itulah beberapa pertimbangan Pak Menteri sehingga UN tahun 2020 ditiadakan.

Sayang, Kamu Lulus tanpa UN.

2.  Tidak ada konvoi

Pengumuman kelulusan tingak SMA telah dilaksanakan pada tanggal 2 Mei 2020. Jika di tahun-tahun sebelumnya sebagian masyarakat dibuat resah dengan konvoi pelajar yang ugal-ugalan di jalan raya, kali ini suasanya seratus persen berbeda. Di jalan tidak ditemukan peserta didik dengan pakaian yang penuh coretan, tidak ditemukan konvoi, tidak ada suara teriakan kegembiraan dari mereka. 

Semua menerima kelulusan dengan tetap di rumah masing-masing. Kegiatan tahunan yang entah dari mana asal usulnya, tahun ini betul-betul sunyi.  Boleh jadi, tercatat dalam sejarah bahwa kelulusan peserta didik tahun 2020 menjadi kelulusan paling tenang, paling damai, dan paling istimewa.

Sayang, Kamu Lulus. Di rumah saja ya!

3.  Pengumuman dan SKL dibagikan secara daring

Kalian yang pernah sekolah masih ingat proses kelulusan diumumkan? Mendebarkan bukan? Seluruh peserta didik dikumpulkan di lapangan atau di aula. 

Mereka mendapat wejangan dari kepala sekolah atau pembicara khusus yang diundang datang ke sekolah. Segala kenangan diungkit, biasanya disertai pemutaran video kelakuan peserta didik selama tiga tahun di sekolah. Pihak sekolah menyiapkan amplop yang berisi keterangan lulus atau tidak. Proses pembagiannya pun didramatisasi sehingga semakin mendebarkan. Semua itu cerita tahun-tahun sebelumnya.

Kali ini, lulusan spesial Covid-19 tidak ada seremonial seperti itu. Semua dilakukan dengan senyap. Pengumuman dilakukan secara daring dengan berbagai cara. Ada yang menggunakan aplikasi, ada yang melalui grup Whatsapp, ada pula yang mengumumkan melalui wali kelas masing-masing. Benar-benar proses kelulusan yang berbeda. 

Tak ada doa bersama. Tak ada salam-salaman. Pun tak ada pesta perpisahan yang menitikkan air mata. Hebatnya lagi, bagi yang membutuhkan surat keterangan lulus, pun akan dikirimkan secara daring lalu dicetak secara mandiri. Jika terpaksa harus mengesahkan dengan tanda tangan dan stempel basah, prosedur keselamatan dan prosedur Covid-19 tetap diterapkan di sekolah.

Wow, Sayang, Kamu Lulus. Tetap semangat ya!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun