Mohon tunggu...
Suparmin
Suparmin Mohon Tunggu... Guru - Seorang Pendidik Tingkat SMA di Kabupaten Gowa, Sulsel

Tebarkanlah kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Perampas Amalan Ramadan

18 Mei 2019   13:41 Diperbarui: 18 Mei 2019   13:43 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: https://www.deviantart.com 

3. Dam

Mirip dengan catur. Permainan ini dilakukan oleh dua orang. Orang-orang biasanya beralasan memainkan permainan tradisional ini untuk mengisi waktu luang. Memang, pada awalnya, permainan ini banyak dilakukan oleh para penggembala di Padang rumput. Mereka bermain dam sambal mengawasi ternaknya. Akan tetapi, seiring perkembangan zaman, permainan ini tidak lagi sekadar mengisi waktu luang. Bahkan terkadang waktu khusus diluangkan untuk bermain dam.

Jika saja lawan telah melangkahi pion lalu memungut "harta-harta" kita, maka kita membutuhkan waktu untuk berpikir keras bagaimana membalas rampasan itu. Artinya, bukan waktu sedikit yang kita habiskan untuk menyelesaikan satu babakan permainan ini. Bayangkan jika waktu ini kita gunakan untuk membaca buku-buku agama di rumah-rumah, di langgar-langgar, di surau-surau, di musala-musala, atau di masjid-masjid sekitar rumah kita. Mari kita  bertafakur  dan mengambil tindakan masing-masing.

4. Game

  • Bagian yang keempat ini lebih sadis merampas amaliah Ramadan sebagian di antara kita. Bukan hanya menyasar di segala usia. Juga menyisir di segala jenis kelamin. Bahkan, waktu pun tidak luput dari rampasannya. Subuh, pagi, menjelang siang, siang, sore, petang, malam. Tidak ada sejengkal waktu pun yang susah bagi kita untuk menemukan orang-orang yang memainkan berbagai macam permainan ini. Yang paling miris saya saksikan, di masjid-masjid ketiak ustaz menyampaikan ceramah di malam hari selepas salat Isya, banyak di antara remaja-remaja kita yang lebih asyik bermain game. Hhhhuhhhh....

  • Saat ini bahkan tidak lagi hanya dikenal game yang luring (offline), tapi yang lebih popular dan banyak dimainkan adalah game yang berbasis daring (online). Bahkan, berpasangan dengan orang yang jaraknya ribuan kilometer dengan kita bisa dilakukan. Benar-benar permainan yang menghabiskan Ramadan kita.  Tidak ada kata ajakan berpikir yang bisa mewaki bagian terakhir ini.

Saudaraku, penulis bukanlah orang suci yang lepas dari berbagai macam aktivitas yang mungkin saja bukan empat bagian di atas, tetapi juga banyak menyita waktu kita. Tulisan ini saya bagikan sekadar saling mengingatkan di antara kita. Saya pun ketika mengetik tulisan ini juga sedang bermuhasabah dan berusaha untuk memanfaatkan bulan Ramadan sebaik-baiknya. Mari saling mengingatkan dalam kebaikan dan kesabaran. Selamat berpuasa di hari ke-13 ini.

[1] Pendidik di SMA Negeri 9 Gowa, Sulsel

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun