Mohon tunggu...
Muhammad Nur Ammarullah
Muhammad Nur Ammarullah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Taruna Akademi Angkatan Laut

Menulis seusai dengan pengalaman penulis

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kawasan Laut China Selatan, Ujian Terbesar bagi Kedaulatan Indonesia dan Strategi Penguatan Wilayah Maritim

28 Mei 2024   11:36 Diperbarui: 28 Mei 2024   13:46 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1.  Kapal Coast Guard China-5302 memotong haluan KRI Usman Harun-359 (Sumber: www.benarnews.org)

Gambar 2. klaim-klaim yang disengketakan di Laut Cina Selatan. (Sumber: www.thejakartapost.com)
Gambar 2. klaim-klaim yang disengketakan di Laut Cina Selatan. (Sumber: www.thejakartapost.com)

STRATEGI PENGUATAN WILAYAH MARITIM INDONESIA

      Indonesia, dengan ribuan pulau dan luasnya perairan yang meliputi lebih dari 5,8 juta kilometer persegi, adalah negara maritim terbesar di dunia. Wilayah maritim yang luas ini tidak hanya menjadi sumber daya alam yang berharga, tetapi juga merupakan warisan nasional yang harus dijaga dengan baik. Untuk menjaga kedaulatan dan memperkuat posisinya di dunia maritim, Indonesia membutuhkan strategi yang komprehensif dan terencana dengan baik.

      Hal yang menentukan pertama dalam penguatan wilayah adalah pembangunan infrastruktur maritim merupakan langkah penting dalam memperkuat konektivitas antarwilayah di Indonesia. Pembangunan pelabuhan, dermaga, jaringan transportasi laut, dan instalasi navigasi yang memadai akan meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas antarpulau. Hal ini tidak hanya mendukung kegiatan ekonomi, tetapi juga memperkuat pertahanan nasional dengan memudahkan pengawasan terhadap perairan.

      Setelah pembangunan terjadi perlu adanya pertahanan maritim, pertahanan maritif yang efektif menjadi kunci dalam menjaga kedaulatan wilayah maritim Indonesia. Melalui pembangunan kekuatan angkatan laut yang modern dan berkualitas, Indonesia dapat menghadapi berbagai ancaman yang mungkin timbul di lautannya. Kerjasama pertahanan dengan negara-negara mitra juga menjadi strategi yang penting dalam memperkuat pertahanan maritim Indonesia.

      Media sosial juga dapat digunakan sebagai alat untuk melakukan advokasi dan kampanye terkait isu-isu maritim. Organisasi non-pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan individu dapat menggunakan media sosial untuk menggalang dukungan, memobilisasi massa, dan menyuarakan tuntutan mereka terkait perlindungan dan penguatan wilayah maritim Indonesia. Dengan demikian, tekanan publik dapat dihasilkan untuk mendorong pemerintah dan lembaga lainnya untuk mengambil tindakan yang lebih tegas dalam melindungi lautannya.

HARAPAN DAN TANTANGAN DI MASA DEPAN

      Masa depan Laut Cina Selatan menimbulkan sejumlah harapan dan tantangan yang kompleks, terutama mengingat pentingnya wilayah ini secara geopolitik dan ekonomi. Ada sebuah harapan dapat terjadinya pembentukan Lantamal baru di Natuna, ini bisa dianggap sebagai harapan bagi beberapa pihak, terutama dalam konteks penguatan kedaulatan dan keamanan di wilayah tersebut. Berikut adalah beberapa alasan mengapa pembentukan Lantamal baru di Natuna dianggap sebagai harapan

      Lantamal baru akan menyediakan layanan dan fasilitas militer yang lebih baik bagi personel militer yang ditempatkan di Natuna. Ini termasuk fasilitas perawatan, pergudangan, dukungan logistik, dan fasilitas medis yang diperlukan untuk mendukung operasi militer di wilayah tersebut..

      Disamping itu pula terdapat tantangan yang timbul antara lainnya adalah Eskalasi Militerisasi: di Laut China Selatan. Adanya kehadiran militer yang meningkat dari berbagai negara di kawasan ini dapat meningkatkan risiko insiden militer yang tidak diinginkan dan meningkatkan ketegangan antar negara.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun