Forum Paguyuban Mahasiswa Mandailing Natal (FPM Madina) Nusantara sukses gelar acara Seminar Pembangunan Ekonomi di Aula Serbaguna Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Mandailing Natal (Madina) pada Senin (22/4/2024). Acara tersebut disambut antusias oleh lebih dari 100 mahasiswa yang hadir. Para pembicara terdiri dari Dr. M. Daud Batubara, M.Si, yang menjabat sebagai Staf Ahli Bupati Madina Bidang Pemerintahan dan Hukum, Andy Hakim S.E, M.M, seorang akademisi dari STAIN Madina, serta Askolani Nasution, sejarawan dan budayawan Madina.
Kegiatan tersebut mengangkat tema "Memanfaatkan Potensi Sumber Daya Mandailing Natal dengan Konsep Green Ekonomi dan Blue Ekonomi".
Acara dibuka dengan penuh semangat oleh Dr. H. Kasman M.A, Wakil Ketua II STAIN Mandailing Natal, yang menekankan pentingnya keterlibatan mahasiswa dalam organisasi yang berkomitmen pada kemajuan, seiring dengan pernyataannya, "Filosofi seorang sarjana terletak pada pola pikir dan mindsetnya sendiri." Tegasnya.
Askolani Nasution memberikan wawasan historis yang menarik, mengungkapkan bahwa Mandailing Natal telah menjadi jalur perdagangan sejak zaman kerajaan Majapahit, bahkan sebelum masa kolonialisme. Catatan sejarah menunjukkan bahwa Kopi Mandailing bahkan menjadi kontributor signifikan terhadap APBN pemerintah kolonial di Batavia.
Dr. M. Daud Batubara, M.Si. menegeskan bahwa "Pepatah yang kita gunakan sekarang harus diubah menjadi 'semakin berilmu semakin berkualitas dalam berbicara'. Beliau juga menjelaskan bahwa ada empat strategi dalam membangun wilayah, yaitu pengembangan fisik, pengembangan dunia usaha, pengembangan SDM, dan pengembangan ekonomi masyarakat." Tegasnya.
Beliau juga menambahkan bahwa "Konsep Green Ekonomi sangat penting untuk mengurangi risiko kerusakan lingkungan dengan tujuan pertumbuhan ekonomi yang kuat dan ramah lingkungan. Koordinasi yang terarah juga penting agar tidak meninggalkan penderitaan bagi generasi mendatang." Imbuhnya.
Andy Hakim S.E, M.M, mencatat tantangan ekonomi yang dihadapi Madina, terutama dalam ketergantungan pada sektor primer yang dapat menyebabkan kemiskinan "Salah satu kendala dalam peningkatan ekonomi Mandailing Natal adalah ketergantungan pada sektor primer yang dapat menyebabkan kemiskinan." Beliau juga menambahkan bahwa Mandailing Natal memiliki tingkat pendidikan dan ekonomi terendah dibandingkan dengan kabupaten lainnya di Se-Tabagsel.
Beliau juga menyoroti potensi dan tantangan yang harus dihadapi, yaitu karet sebagai komoditas utama, Taman Nasional Batang Gadis dan Potensi Kelautan Pantai Barat, Bandar Udara Jend. AH Nasution yang akan diresmikan bulan Mei mendatang, dan kehadiran STAIN Mandailing Natal." Ujarnya.
Terakhir, Dr. M. Daud Batubara, M.Si, mewakili pemerintah setempat, menegaskan dukungan penuh bagi kegiatan mahasiswa Mandailing Natal dengan syarat koordinasi yang baik, menunjukkan komitmen pemerintah daerah terhadap pembangunan bersama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H