Gerakan Mahasiswa Pelajar Kebangsaan (GMPK) sukses gelar seminar nasional yang diisi oleh Rocky Gerung selaku pengamat politik, Budiman Sujatmiko aktivis 98, Fahri Hamzah seorang Politikus dan Zulfan Lindan seorang Politikus. Kegiatan Seminar ini dihadiri 850 peserta dari berbagai wilayah yang ada di Indonesia pada Rabu (20/09/2023) di Menara Kuningan, Jakarta Selatan.
Seminar Nasional ini mengangkat tema "Meneropong Kepemimpinan Nasional." Wilda Nadia Fitria Lubis, ketua pelaksana seminar nasional ini mengatakan "kegiatan ini merupakan kegiatan pertama DPP GMPK dan alasan memilih tema ini untuk mejawab bangaimana sebenarnya pemimpi yang ideal untuk bangsa ini," ujarnya.
Alayk mubarok, ketua umum DPP GMPK mangatakan "narasumber yang hadir dalam kegiatan ini merupakan orang-orang yang kompeten dibidangnya dan selalu menyumbang pemikiran untuk bangsa ini. GMPK hadir dari kegelisahan aktivis yang setiap harinya rapat dan akhirnya terbentuk lah organisasi ini. Organisasi ini sudah berdiri 1 tahun lalu dan sudah berbadan hukum. Dan tujuan organisasi ini untuk menjadi pengerak dan tranformasi mahasiswa di Indonesia ini." Tuturnya.
Sudaryono, Ketua dewan pembina GMPK membuka sambutannya dengan pantun yang tentunya membuat peserta semakin semangat untuk mengikuti kegiatan. Beliau mengatakan "kita ingin menjadi organisasi yang kritis dan bersama melawan ketidakadilan," jelasnya. Salah satu kegiatan GMPK adalah dengan berkontribusi membantu sekolah-sekolah terpencil  dengan membuat konten pendidikan dengan bekerjasama dengan GARUDA TV. Selain itu  ada juga beasiswa bagi pelajar tentunya dengan kriteria tertentu. Sudaryono menambahkan "Semua itu merupakan bukti bahwa kita tidak hanya berbicara melainkan langsung dengan aksi nyata yang bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," tambahnya.
Seminar nasional ini dimoderatori langsung oleh Ellya Husna Yani seorang Presenter TV. Seminar dimulai dengan memperkenalkan narasumber kepada peserta seminar kemudian dilanjut dengan materi. Statement pertama dari Fahri Hamzah langsung membuat suasana seminar semakin menarik dengan ungkapannya "Sistem yang ada di Indonesia masih kurang baik, salah satunya masa kampanye. Dan salah satu penyebabnya menurut saya absennya kita diruang publik, jelas Fahri.
Zulfan Lindan menyampaikan "Ketika yang mengundang saya anak muda, saya selalu semangat walaupun belum tau pembahasannya," jelasnya. Â Beliau juga menjelaskan bahwa "dilihat dari segi leadership tidak ada capres yang pantas menurut saya karena mereka adalah pejabat yang biasanya normatif dan tidak ada terobosan-terobosan baru," tuturnya. Zulfan juga menambahkan bahwa calon presiden yang memiliki jiwa pemimpin adalah Prabowo. Bukan untuk mendukung namun jika kita lihat perjuangan Prabowo yang sangat berat dengan banyaknya cegatan sampai pernah dikeluarkan dari TNI. Zulfan juga menjelaskan bahwa di pilpres 2024 nanti, setiap negara memiliki kepentingan masing-masing," tambahnya..
Statement selanjutnya disampaikan oleh Rocky Gerung melalui pertanyaan "apa bedanya mahasiswa dan bazzer?." Kemudian beliau menjawab bahwa tidak ada perbedaannya melainkan mahasiswa menggerakkan pikirannya untuk kebaikan bangsa sedangkan bazzer bergerak didorong amplop. Beliau juag menambahkan bahwa "mahasiswa harus mampu membedakan mana leader dan dealer. Dan Pikiran itu berbahaya karena mampu menggerakkan.
"Pemimpin harus paham dua hal pertama perintah konstitusi dan keduan perintah keadilan sosial dan saya bukan tim sukses Prabowo tapi ingin tim ini sukses" ujarnya.
Budiman Sujatmiko menjelaskan bahwa "pemimpin yang datang terlalu cepat dan terlambut itu kurang baik. Menurut saya Prabowo merupakan sosok pemimpin yang dibutuhkan sekarang, jelasnya.