Belakangan ini, bintang dan benda langit lainnya sulit sekali dilihat, terutama di daerah perkotaan. Di daerah pedesaan mungkin masih terlihat bintang-bintang ini. Kemungkinan besar menghilangnya bintang ini disebabkan oleh polusi cahaya.
Polusi cahaya disebabkan oleh pencahayaan berlebih pada suatu lingkungan. Polusi cahaya paling sering terjadi pada daerah perkotaan yang dipenuhi dengan lampu dengan beragam jenisnya, dari lampu jalanan, lampu gedung, lampu hiasan, dan sebagainya. Pencahayaan berlebih ini menimbulkan banyak masalah, di antaranya menyebabkan kesilauan, menutupi pemandangan malam hari.
Polusi cahaya merusak pengamatan terhadap benda langit, terutama bagi para ahli astronomi. Tidak hanya ahli astronomi, masyarakat biasa juga merasa tidak nyaman dengan polusi ini, karena tidak dapat menikmati keindahan malam hari. Mereka pasti kesal terhadap lampu-lampu yang jumlahnya berlebih ini. Namun, jika lampu-lampu dimatikan, sebagian masyarakat lainnya justru merasa kesal. Mereka memerlukan cahaya, dan tidak bisa dipisahkan dari ingar-bingar padatnya kota yang berkilau di sana-sini.
Untuk itu, diperlukan kesadaran tentang terganggunya masyarakat lain dengan pencahayaan berlebih ini. Untuk mengurangi polusi cahaya, bisa digunakan penutup pada lampu jalanan supaya tidak terlalu banyak cahaya yang menuju langit. Untuk lampu hiasan, bisa dikurangi jumlahnya dan tidak terlalu mencolok supaya cahaya yang ditimbulkan tidak menutupi langit malam. Atau jika hal-hal ini masih tidak dilakukan, para ahli astronomi bisa mencari tempat yang minim polusi cahaya, misal di pegunungan atau puncak bukit.
Untuk kenyamanan bersama, kita memerlukan kesadaran satu sama lain. Pemandangan malam sudah jarang dinikmati, namun tetap harus kita jaga. Setidaknya, bintang-bintang ini bisa menjadi teman kita pada malam hari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H