Mohon tunggu...
Ammarista Dzakiyya A
Ammarista Dzakiyya A Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Siswa MTsN 1 Kota Malang

Seorang otaku anime yang senang menggambar dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Lumba-lumba di Sana

4 September 2024   21:20 Diperbarui: 5 September 2024   07:40 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kelas 8L adalah kelas yang harmonis dan hebat. Setiap muridnya pasti memiliki kelebihan, seperti melukis, menulis, bercerita, dan masih banyak lagi.

Mereka memiliki logo berbentuk lumba-lumba yang meliuk hingga seperti lambang infinity. Pada suatu hari, murid kelas 8L pergi ke pantai untuk piknik. Hari piknik itu bertepatan dengan hari ulang tahun si ketua kelas, Keisya. Semua tampak senang bermain. Ada yang menyiapkan makanan seafood, bermain voli pantai, snorkeling, atau sekedar bermain air menikmati cipratan ombak.

Keisya dan anak-anak yang sedang snorkeling tampak menikmati keindahan bawah laut. Mereka melihat berbagai jenis terumbu karang, ikan, dan hewan laut lainnya. Di tengah keasyikan itu, datang sebuah hewan yang datang dengan tidak disangka.

"Eh, itu apa?" tanya Risya ketika di atas permukaan air. Telunjuknya menunjuk sekumpulan hewan.

Semuanya menoleh. Mereka memicingkan mata, dan menyadari bahwa itu adalah sekawanan lumba-lumba!

"Wooi!! Lumba-lumba! Foto! Fotooo!!!" teriak Chilla.

Anak-anak di pesisir pantai menoleh dan segera mengambil handphone mereka. Mereka menceburkan diri untuk mendekati semkawanan lumba-lumba itu.

"Buset! Itu beneran lumba-lumba?" tanya Hisyam heboh.

"Enggak Syam, itu hiu," ucap Reza jengkel.

"Ngiik! Ngiik!" para lumba-lumba bernyanyi riang. Keisya yang sedang berulang tahun merasa sangat terhibur dengan kehadiran sekawanan hewan imut ini.

"Masya Allah!" sorak murid kelas 8L.

Mereka selesai berpiknik. Ketika keluar dari pantai, sang penjaga bertanya.

"Apakah kalian menikmatinya?"

"Iya! Tadi kami bahkan bertemu sekawanan lumba-lumba," jawab Keisya.

"Hah? Lumba-lumba? Di daerah sini tidak ada lumba-lumba. Kalian salah lihat mungkin."

Risya yang pertama menemukan lumba-lumba itu merasa aneh. Lalu yang tadi itu bukan lumba-lumba? Para murid itu saling berpandangan. Bagaimana lumba-lumba itu berenang di kawasan ini?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun