Mohon tunggu...
ammara syifa
ammara syifa Mohon Tunggu... Penulis - Ammara Syifa Yuniar, seseorang yang menyukai kegiatan membaca dan selalu ingin belajar menulis.

Ra, Tulisan yang baik adalah ketika kamu menulisnya, kamu tidak akan berani menghapusnya karena itu adalah kebaikan yang membawamu ke Jannah-Nya. Insyaa Allah.... Temui aku di IG @ammarass dan @yuniaraaaaaaaaa🖐

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Contoh Esai tentang Kesehatan dan Kebersihan Lingkungan

15 Januari 2023   11:22 Diperbarui: 15 Januari 2023   11:35 3940
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Struktur esai:

Judul

Pendahuluan - latar belakang

Pembahasan 

Kesimpulan dan Saran

Contoh Esai Tentang Kesehatan dan Kebersihan ingkungan

Aksi Karang Taruna Remajak Menanggulangi Krisis Air Bersih di Kelurahan Karangjati

Alam sekitar mencakup segala hal yang ada disekitar kita baik yang jauh maupun yang dekat jaraknya, baik masa lampau maupun yang akan datang, dan tidak terikat dimensi dan waktu, sedangkan lingkungan adalah sesuatu yang ada di alam sekitar yang memiliki makna dan pengaruh tertentu terhadap individu. Lingkungan sekitar rumah adalah segala sesuatu yang berada di sekitar tempat tinggal kita. 

Lingkungan akan memberikan hubungan timbal balik yang baik apabila manusia dapat mematuhi hukum-hukum lingkungan sebagai makhluk yang menghuni alam sekitar. Namun seiring berjalannya waktu, hukum lingkungan berupa keseimbangan antara kehidupan satu dengan kehidupan lainnya berubah, hal ini memberikan dampak negatif bagi setiap makhluk hidup yang ada di sekitarnya.

Menurut Bappenas, pulau-pulau yang tutupan hutannya sangat rendah seperti Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara tergolong mengalami krisis air yang cukup kritis. Termasuk lingkungan di sekitar saya, Kelurahan Karangjati, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Tiga dari sepuluh rumah di Gang Rajawali IV mengalami krisis air. Dalam kurun waktu satu hari, per rumah hanya dapat memanfaatkan kurang dari 200 liter air dengan kandungan yang terkadang tidak bersih dan jernih. 

Menampung air dari sumur artesis dilakukan ketika malam bahkan dini hari saat aktivitas warga tidak sedang berlangsung. Seperti yang dilakukan oleh Ibu Juminten, warga yang tinggal di Gang Rajawali IV, beliau terpaksa bergantian untuk menampung air dengan tetangga di sebelahnya dikarenakan jika menghidupkan air secara bersamaan mengakibatkan air yang diperoleh tidak akan cukup untuk memenuhi kegiatan rumah tangga. 

Bertambahnya populasi di Indonesia juga menjadi beban baru dalam penyediaan air bagi masyarakat. Menurut Sensus Penduduk 2020 yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), penduduk Indonesia berjumlah 270,21 juta jiwa. Jumlah ini bertambah sebanyak 32,56 juta jiwa dibandingkan dengan hasil sensus pada 2010 (Iswara, 2021). 

Penyebab krisis air lainnya yaitu pengambilan air tanah secara berlebihan, tingginya tingkat pencemaran terhadap sumber-sumber air, adanya konflik kepentingan ekonomi yang didukung oleh kebijakan yang kurang tepat, serta perusakan lingkungan dan sumber-sumber mata air (Adlina, S., 2011). Hal ini selaras dengan penuturan Ketua RT setempat, yang menyatakan bahwa sudah banyak lahan hutan di sekitar Gang Rajawali IV yang ditebang untuk didirikan bangunan baru, seperti indekos, ruko, atau swalayan.

Menurut (Helmi, 2021) keberadaan air bersih sangat sulit dijumpai terjadi akibat banyaknya masyarakat yang membuang sampah di sumber mata air, aliran air, dan tampungan air yang dapat membuat air menjadi tercemar. Air yang tercemar akan mengakibatkan timbulnya penyakit bagi makhluk hidup, kepunahan spesies, maupun timbulnya berbagai macam bencana alam. 

Sehingga kehidupan ekosistem makhluk hidup dibumi menjadi terganggu dan rusak. Sama halnya di Gang Rajawali IV yang masih seringkali ditemui sampah rumah tangga yang menghambat saluran air yang dibuat di sepanjang depan rumah. Hal ini menyebabkan kondisi air yang ada di Gang Rajawali IV tidak sesuai dengan Standar Air Bersih pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2017 Tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan Dan Persyaratan Kesehatan Air Untuk Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam Renang, Solusi Per Aqua, Dan Pemandian Umum. 

Air yang sesuai untuk kebutuhan sanitasi yaitu air yang tidak berbau, tidak berasa, tidak keruh atau memiliki tingkat kekeruhan yang rendah. Selain itu, air tersebut juga tidak mengandung bakteri E. coli serta mengandung kadar kimiawi yang rendah, seperti PH, zat besi, deterjen, sianida, pestisida, timbal, seng, dan lain-lain. 

Penjagaan dan pengelolaan salah satu sumber daya alam air diperlukan untuk menjaga dan melestarikan ketersediaan air. Sebab air merupakan sumber daya alam yang sangat vital dan diperlukan untuk menentukan keberlanjutan kehidupan seluruh makhluk hidup di muka bumi ini (Mawardi, 2014). Di lingkungan sekitar rumah tangga, air merupakan kebutuhan pokok untuk melangsungkan berbagai kegiatan, misalnya untuk minum, masak, mandi, dan mencuci. Hal ini menunjukkan bahwa air sangat berfungsi dan berperan bagi kehidupan makhluk hidup di bumi ini (Ambarwati, 2014). Gerakan penjagaan dan pengelolaan dapat dilakukan oleh generasi pemuda atau yang biasa disebut karang taruna dalam masyarakat.

Karang Taruna adalah organisasi kepemudaan di Indonesia yang dibentuk oleh masyarakat sebagai wadah generasi muda untuk mengembangkan diri, tumbuh, dan berkembang atas dasar kesadaran serta tanggung jawab sosial dari, oleh, dan untuk generasi muda, yang berorientasi pada tercapainya kesejahteraan sosial bagi masyarakat. 

Karang Taruna Remajak atau organisasi kepemudaan dalam masyarakat di Kelurahan Karangjati diresmikan pada tahun 2010 dan memiliki program yang berbasis kebersihan lingkungan, seperti mengumpulkan sampah warga kemudian memilahnya menjadi sampah organik dan anorganik, membersihkan lingkungan dalam lingkup satu RT setiap satu bulan sekali, dan menanam benih sayur atau buah-buahan yang dipandu oleh ibu-ibu berpengalaman atau pemuda setempat yang berkuliah di jurusan pertanian. Pengaadan penjagaan dan pengelolaan air diikutsertakan dalam program mingguan bersamaan dengan pembagian sabun cuci tangan dan detergen yang terbuat dari tumbuhan. 

Kegiatan penjagaan berupa sosialisasi dari Karang Taruna Remajak kepada warga Kelurahan Karangjati yang dijadwalkan secara bergilir. Isi dari sosialisasinya berasal dari ilmu dan pengalaman yang didapat oleh pemuda yang bersekolah di jurusan yang berkaitan dengan bidang tersebut. Menggunakan cara yang begitu sederhana, melalui pendekatan kepada warga, menanyakan keluhannya terhadap krisis air yang dialami, lalu memberikan solusi yang tepat dan tentu dapat diaplikasikan dengan mudah. 

Seperti masalah krisis air yang dialami oleh Ibu Juminten, Karang Taruna Remajak mengupayakan membuat penampungan air berupa drum agar dapat menjaga keberadaan air untuk memenuhi kebutuhan hidup. Kegiatan ini diawali dengan pendataan oleh warga yang mengalami krisis air baik secara persediaannya atau layak tidaknya untuk digunakan aktivitas rumah tangga. 

Data yang terkumpul akan menjadi bahan untuk survei air yang terdapat di rumah tersebut, sehingga akan diperoleh titik masalah yang dialami dan kemudian diberikan solusi yang tepat. Persediaan air yang sedikit atau bahkan tidak mencukupi akan diberikan swadaya air dari warga satu gang dengan sistem 'seikhlasnya'. Atau solusi yang lain dengan menampung air dari sumur warga yang letaknya sekitar 500 meter dari Gang Rajawali IV. 

Dan solusi yang terakhir diwujudkan berupa konservasi pada sumber mata air yaitu upaya mengelola sumber daya air yang dilakukan secara bijak dengan memperhatikan manfaat yang didapat serta mempertahankan komponen penyusunnya agar keberadaannya tetap ada yang dapat dinikmati di masa mendatang.

Sedangkan untuk menanggulangi kondisi air yang disebabkan oleh saluran air yang kotor, Karang Taruna Remajak menunjukkan aksi kerja bakti membersihkan saluran air di sepanjang depan rumah warga. Kegiatan ini dijadwalkan sebanyak satu minggu sekali pada hari Minggu pagi hingga siang hari. 

Pembersihan saluran air dibantu oleh bapak-bapak yang juga mengeluhkan hal yang sama mengenai bau dan kotornya air yang digunakannya untuk kegiatan sehari-hari. Kotoran yang dihasilkan dari saluran air akan diangkut menggunakan gerobak milik RT setempat, lalu dibuang ke tempat pembuangan sampah yang jaraknya sekiar 1 km dari Gang Rajawali IV. 

Sebagai imbalannya, warga setempat akan mengisi kas karang taruna yang tidak ditentukan besarannya. Kas yang ada pun nantinya juga akan kembali untuk kepentingan masyarakat. Karang Taruna Remajak yang berusaha menjadi 'agent of change' dalam masyarakat berupaya seoptimal mungkin sesuai porsinya sebagai generasi pemuda. Menggunakan kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki dan menganggapnya sebagai kontribusi yang dapat diberikan kepada warga di lingkungan sekitar.

Kegiatan pengadaan yang dilakukan oleh Karang Taruna Remajak tentu bukanlah hal sulit untuk diimplementasikan. Mengingat adanya kasus yang krisis di lingkungan sekitar dapat menambah kesadaran dan semangat pemuda Kelurahan Karangjati untuk mengoptimalkan perannya dalam membenahi kondisi yang ada. 

Menjadi agen penggerak dalam membenahi, merawat, dan menjaga lingkungan sekitar dapat menjadi pedoman bagi Karang Taruna Remajak dalam setiap kegiatan yang dilakukan. Harapannya seluruh elemen warga Karangjati, khususnya Gang Rajawali IV sebagai daerah terdampak krisis air bersih dapat mendukung penuh kegiatan pengadaan yang menghadirkan solusi dengan tepat. Penghargaan dan ungkapan terima kasih perlu diberikan kepada Karang Taruna Remajak yang masih berjalan bersama dengan aksi hebatnya hingga saat ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun