Saat ini, bermunculan berbagai macam komentar baik negatif/positif terkait suatu artikel/berita yang menyinggung suatu institusi/pribadi seseorang. Seperti yang kita ketahui, banyak kasus nama baik suatu institusi/pribadi seseorang jatuh akibat suatu komentar dari netizen yang tidak bertanggung jawab. Selain itu, menulis komentar yang tidak hati-hati pun akan berakibat fatal bagi penulisnya jika tidak dilandasi dengan fakta yang ada. Sehingga saat ini muncul istilah "jempolmu harimaumu" bukan lagi "mulutmu harimaumu".
Sebutkan 1 contoh berita dan berikan tanggapan anda bagaimana sikap/komentar anda ketika merespon dan mengomentari suatu berita terkait isu/dugaan yang masih dalam penyelidikan.
Kurang lebih satu bulan yang lalu, publik dihebohkan dengan kehadiran isu KDRT dari rumah tangga Lesti Kejora dan Rizky Billar. Menurut informasi dari pihak kepolisian yang mendapat laporan, disebutkan bahwa KDRT disebabkan oleh adanya perselingkuhan yang dilakukan oleh Rizky Billar. Perselingkuhan antara Rizky Billar dan seorang wanita yang sampai saat ini tidak diketahui identitasnya pun menjadi rahasia yang menggemparkan bagi warga dunia maya.
Hingga pada akhirnya, muncul banyak sekali dugaan yang dikarang sendiri menurut paradigma netizen. Dugaan ini dikemas melalui berita-berita hoaks untuk memperkeruh dan memperpanas keadaan dua pihak yang sedang mengalami masalah.
Padahal, dugaan yang diciptakan oleh warga net belum atau bahkan tidak berasal dari penyelidikan korban maupun pihak kepolisian.
Seperti yang terduga pertama, artis yang berada di satu manajemen pekerjaan dengan Rizky Billar, Devina Kirana, yang dianggap netizen telah bermain api bersama Rizky Billar. Padahal, menurut klarifikasi Devina di akun instagram pribadinya, dia mengaku kesal dan tidak terima saat mendapat tuduhan tersebut.
Kedua, Ayu Thalia, seorang pegawai showroom mobil yang pernah bertemu dengan Rizky Billar karena transaksi yang dilakukan olehnya. Ayu Thalia menegaskan bahwa sebagai pegawai tentu dia harus bersikap ramah terhadap semua pelanggan yang datang, sehingga dia menekankan jika sikapnya tersebut tidak bisa dikategorikan sebagai perselingkuhan.
Sebenarnya masih banyak lagi dugaan netizen mengenai wanita yang menjadi simpanan Rizky Billar, seperti Lucinta Luna sampai wanita berusia lanjut yang 'kata netizen' dipilih Rizky Billar karena kekayaan yang dimilikinya. Namun kembali lagi, semua dugaan tersebut tidak melewati penyelidikan maupun konfirmasi dari pihak-pihak yang bersangkutan.
Dan kini, isu KDRT yang disebabkan oleh perselingkuhan tersebut terlihat telah redam bersamaan dengan upaya perdamaian yang dilakukan oleh Lesti Kejora. Dia memilih untuk mencabut laporan dan memaafkan perilaku suaminya demi anaknya, yang kerap disapa Baby L.
Begitulah gambaran dari isu yang menjadi bahan bagi netizen untuk menciptakan hoaks-hoaks melalui media sosial. Memang, melihat kecepatan dari dunia digital dalam meneruskan maupun mengembangkan informasi menjadi hal yang menggiurkan untuk mengkaryakan sesuatu, namun semestinya bukan berita hoaks-lah yang menjadi pilihan untuk diposting untuk mendapat tanggapan dari banyak kaum netizen yang lain.
Dampak negatif tentu akan muncul ketika berita hoaks tersebut diunggah. Untuk pihak yang mendapat masalah tersebut, tentu akan menjadi beban tambahan atas permasalahan yang sedang dijalaninya. Dan untuk warga net yang membacanya, akan menumbuhkan argumen yang justru membahayakan karena sumbernya yang tidak benar dan dapat dipercaya. Di tambah lagi, berita hoaks yang disebarkan belum melalui proses penyelidikan sehingga yang dibagikan hanyalah informasi 'mengada-ada' karangan pihak tidak bertanggungjawab.