SMART ( Specific, Measurable, Agreed, Realistic, & Time Framed) adalah faktor untuk menetapkan target yang efektif di dalam perusahaan. Metode penetapan target yang tepat akan sangat bergantung pada sistem manajemen dan gaya organisasi tertentu. Dengan SMART ini semua masalah tersebut dapat terselesaikan.
(S) Specific TargetsÂ
Dengan mempunyai target yang spesifik, konsentrasi pada hasil  para karyawan dapat lebih tertuju dengan baik daripada pada perusahaan yang tidak mempunyai target yang spesifik.  Penentuan kata untuk target  dari manajer untuk para bawahannya dengan menggunakan kata-kata yang lebih spesifik dapat lebih meningkatkan kinerja para karyawannya untuk mencapai target tersebut.
(M) Measureable Targets
Bersamaan dengan hasil yang di harapkan, target yang efektif juga mencakup measures atau standar yang akan digunakan untuk menilai hasil tersebut. Pengukuran dan standar tersebut sudah di sepakati / diketahui dulu sebelumnya oleh manajer dan karyawan. Pengukuran tersebut biasanya dalam bentuk kualitatif dan juga kuantitatif
(A) Agreed Targets
Target-target yang sudah ada sebelumnya harus mendapatkan komitmen dari karyawan yang mengerjakannya untuk menjadi target yang efektif. Karyawan harus berpartisipasi penuh dalam menetapkan tujuan untuk pekerjaan mereka sendiri, dan memiliki kesempatan untuk berkontribusi dalam perencanaan tujuan kelompok kerja, departemen dan organisasi secara keseluruhan.Â
(R) Realistic Targets
Target yang sudah ditetapkan harus dapat diterima oleh para karyawan ( boleh bersifat challenging, tetapi tidak boleh diluar batas wajar. Jika target-target tersebut terlalu sulit (unreasonable & unreachable), biasanya dapat menghasilkan kinerja yang tidak bagus juga dari para karyawan. Demikian pula, target yang ditetapkan terlalu rendah tidak akan memotivasi seseorang untuk mencapainya. Kesimpulannya yaitu, target harus bersifat realistic dan konsisten dengan rencana dan tujuan organisasi.
(T) Time-framed TargetsÂ
Target yang baik efektif adalah target yang yang harus mempunyai time-frame atau time limit. Dengan waktu yang sudah ditetapkan tersebut, para karyawan biasanya lebih terpacu untuk menncapai target yang diberikan, berbeda jika diberikan target yang tidak mempunyai kurun waktu yang jelas, karyawan akan lebih se-enaknya mencapai target tersebut. "Time-framed" juga berarti bahwa kemajuan dari pencapaian target tersebut juga di  review secara teratur.Â
American Researchers menunjukkan bahwa penetapan short-term-target jauh lebih mungkin untuk meningkatkan proses kinerja pekerja dan orang-orang dalam pekerjaan serupa daripada annual review cycle (Meyer et al. 1965).
Selain faktor SMART, penting untuk memeriksa bahwa tujuan menyatakan responsibility level yang benar untuk individu dan pekerjaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H