Mohon tunggu...
ammanahalfian
ammanahalfian Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Pemula

Qoyyidul ‘ilma bil-kitabi, ikatlah ilmu dengan menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menyapa Inspirasi di Ujung Pulau Dewata

18 Agustus 2016   08:23 Diperbarui: 18 Agustus 2016   08:34 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak-anak SD N Sekartaji 1 Nusa Penida dengan beberapa relawan Kelas Inspirasi Bali 3

Bapak Proklamator Indonesia, Ir. Soekarno berkata, “Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.”

Tujuh puluh satu tahun yang lalu para pahlawan berjuang mengusir penjajah berbekal senjata bambu runcing. Musuh yang dilawanpun adalah bangsa asing. Tidak sedikit korban yang berjatuhan atas nama kemerdekaan. Lantas, setelah Indonesia mendapatkan kemerdekaannya, apakah perjuangan telah selesai? Tentu jawabannya belum.

Menjelang ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke-71, relawan Kelas Inspirasi Bali ramai-ramai ke Pulau Nusa Penida menebar inspirasi ke anak-anak SD. Lebih dari tiga ratus relawan dari penjuru nusantara berbondong-bondong mengikuti kegiatan yang diadakan dari tanggal 6  hingga 8 Agustus 2016. “Kelas Inspirasi Bali bertujuan memberi dorongan semangat belajar serta memupuk rasa cinta tanah air. Mewujudkan cita-cita demi Indonesia yang lebih maju di masa depan,” cerita Ve sebagai salah satu relawan panitia.

Sambutan dari Relawan Profesional ke anak-anak SD N Sekarjati 1 Nusa Penida
Sambutan dari Relawan Profesional ke anak-anak SD N Sekarjati 1 Nusa Penida
Nusa Penida mendapat julukan “telur emasnya Pulau Bali”. Sebagai daerah destinasi pariwisata tentunya Nusa Penida memiliki magnet daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Tapi sayangnya kondisi tersebut tidak diimbangi dengan kondisi pendidikan yang masih sangat memprihatikan. Permalasahan kekurangan guru di sekolah, akses pendidikan yang sulit, minimnya semangat menuntut ilmu merupakan permasalahan sehari-hari yang dihadapi oleh para pendidik.

Mengambil tema Inspiring Nusa Gogon selaku ketua kegiatan menjelakan, “Kelas Inspirasi Bali tahun ini berfokus di Nusa Penida, harapannya dapat memberi dampak lebih ke masyarakat, anak sekolah, dan masyarakat lokalnya.” Berbeda dengan konsep Kelas Inspirasi Bali sebelumnya, tahun ini semua relawan bukan hanya satu hari cuti untuk mengajar anak Sekolah Dasar. Namun mereka juga melakukan kegiatan pengabdian masyarakat yang berfokus pada kesehatan masyarakat di desa Sekartaji, Nusa Penida. “Kegiatan pengabdian masyarakat di Kelas Inspirasi Bali sangat berkontribusi dalam pemerataan akses kesehatan di Nusa Penida. Melihat daerah yang menjadi lokasi pengabdian masyarakat masih sulit dijangkau,” uncap Hesti, salah satu relawan yang berprofesi sebagai perawat.

Tujuh belas Sekolah Dasar di Nusa Penida serentak menyelenggarakan Hari Inspirasi. Diawali dengan pelaksanaan upacara bendera yang diikuti oleh anak-anak SD, guru, dan relawan Kelas Inspirasi. “Sudah lama saya tidak mengikuti kegiatan upacara bendera dan saya hampir meneteskan air mata saat mengambil gambar,” ungkap Anov, salah satu relawan dokumentator.

Kegiatan Kelas Inspirasi mendapat apresiasi dan dukungan dari beberapa pihak terkait, salah satunya Bupati Klungkung Bapak I Nyoman Suwirta. Beliau mendukung penuh kegiatan Kelas Inspirasi Bali yang diadakan di Nusa Penida. Terbukti dengan keikutsertaan beliau menjadi relawan pengajar disalah satu Sekolah Dasar di Nusa Penida.

Hadirnya relawan pengajar dari berbagai macam latar belakang profesi sebagai pemantik semangat anak-anak Sekolah Dasar di Nusa Penida untuk berani bermimpi lebih. Jadi walaupun mereka memiliki banyak keterbatasan dalam meraih cita-cita, namun semangat dan usaha tidak boleh berhenti. “Kelas Inspirasi ini programnya bagus, tapi sayangnya hanya dilakukan sehari,” cerita Pandu, Kepala Sekolah SD N Sekartaji 1 Nusa Penida.

Konsep sehari mengajar selamanya menginspirasi yang seharusnya ditujukan ke anak-anak Sekolah Dasar di Nusa Penida. Tapi faktanya, justru banyak relawan pengajar yang terinspirasi selama mengajar. Boby, salah satu relawan pengajar yang berprofesi sebagai barista mengungkapkan, “Selama mengikuti Kelas Inspirasi Bali saya dapat banyak pengalaman baik dengan adek-adek SD N Sekartaji 1 maupun sesama panitia dan relawan.”

Nusa Penida adalah salah satu ironi potret pendidikan di daerah kepulauan Indonesia. Memiliki kekayaan wisata yang notabennya dapat dijadikan sebagai sumber pendapatan daerah, namun jauh diluar sana masih banyak Sekolah Dasar yang kekurangan guru, fasilitas sekolah yang kurang memadai, dan juga semangat dorang belajar yang masih minim. Kemerdekaan berpendidikan sepertinya masih kurang dirasakan oleh mereka. Padahal sejatinya pemerataan pendidikan dari Sabang sampai Merauke adalah wujud nyata Kemerdekaan Republik Indonesia. Oleh karena itu, semoga dengan adanya kegiatan Kelas Inspirasi Bali dapat memantik semangat para relawan untuk peduli dengan anak-anak di Nusa Penida sebagai wujud kontribusi nyata menyongsong Ulang tahun Kemerdekaan Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun