Mohon tunggu...
Amelia P. Difira
Amelia P. Difira Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Pengeraman Buah Pisang dengan Karbit

12 Desember 2023   07:51 Diperbarui: 13 Desember 2023   12:03 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Freepik/prasannapix)

Buah dapat dikategorikan menjadi buah klimaterik dan buah non klimaterik. Buah klimaterik adalah buah yang mengalami peningkatan laju respirasi dan produksi etilen setelah dipanen, sedangkan buah non klimaterik adalah buah yang tidak mengalami laju respirasi dan produksi etilen setelah dipanen. Buah klimaterik tetap akan matang apabila dipanen sebelum matang. Buah yang belum matang memiliki rasa yang kurang manis dan tekstur yang keras, sedangkan buah yang matang memiliki rasa manis dan teksturnya lebih lunak. Buah yang belum matang dapat dipercepat proses pematangannya hingga mendapatkan buah yang matang, contohnya buah pisang. Terdapat beberapa cara yang dapat digunakan untuk mempercepat proses pematangan buah seperti, salah satunya menggunakan karbit.

Karbit atau kalsium karbida adalah senyawa kimia (CaC2) berbentuk kristal padat berwarna abu-abu kehitaman. Karbit akan menghasilkan gas asitelin ketika bereaksi dengan uap air. Gas asetilen ini memiliki struktur kimia yang mirip dengan gas etilen alami yang akan mempercepat laju pematangan dari buah. Pengeraman dengan karbit harus dilakukan dalam keadaan tertutup yang menyebabkan kadar gas asitelin semakin besar dan laju respirasi semakin meningkat. Respirasi sendiri adalah pembakaran bahan organik menghasilkan CO2, H2O, dan energi panas. Respirasi menggunakan substrat berupa O2 dan energi yang berasal dari perombakan pati menjadi gula. Gas asitelin yang tinggi dan laju respirasi meningkat akan membuat buah menjadi cepat matang mengakibatkan terjadinya buah menjadi lebih lunak, manis, dan terjadi penyusutan bobot. Pengeraman dengan menggunakan karbit dapat dilakukan dengan cara memasukkan pisang dan karbit ke dalam karung goni. Selain karung goni, penempatannya dapat ditempatkan di plastik polypropylene (pp), karung plastik, dan kardus.

Karbit yang mudah didapatkan dan murah menjadi alasan petani menggunakan karbit untuk pemeraman. Namun, melakukan pematangan buah dengan karbit memiliki efek yang berbahaya bagi tubuh. Buah yang dimatangkan dengan karbit mengandung unsur logam berat berbahaya, seperti fosfor dan arsenik pada kulit dan daging buah. Mengonsumsi buah yang dimatangkan dengan karbit dapat menyebabkan gangguan kesehatan lainnya pada tubuh, seperti gangguan pernafasan, mual-mual, muntah, dan pusing. Selain itu, buah yang dimatangkan dengan karbit menimbulkan bau yang tidak sedap dan dapat menyebabkan buah cepat rusak yang ditandai dengan bintik-bintik coklat pada permukaan kulit. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun