Tidak semua hal yang kita lakukan sesuai dengan apa yang menjadi keinginan kita.Â
Pembuatan lilin aromaterapi yang pertama mengalami kegagalan karena penggunaan gypsum yang  menyerap kelembaban udara dan menjadi rapuh saat terkena suhu tinggi. Tim SeTion KIR SMAN 1 Lawang tidak patah semangat dan membuat lilin aromaterapi baru dengan mengganti wadahnya menjadi gelas sloki kaca. Produksi kedua, mereka membuat lebih banyak variasi lilin aromaterapi dengan menambahkan minyak esensial, warna dari krayon dan bubuk glitter ke dalam lilin tersebut untuk menambah estetika. Lilin aromaterapi soy wax yang sudah keras dapat digunakan untuk menciptakan ketenangan dan meringankan gejala stress.
Hasil dari kedua produk unggulan yang telah dibuat oleh Tim KIR SMAN 1 Lawang, disebarluaskan saat diadakannya pameran Karya Ilmiah Remaja (KIR) dalam rangka peringatan Hari Guru Nasional 2024 di SMAN 1 Lawang. Pameran tersebut menjadi ajang bergengsi sekaligus kesempatan emas bagi Tim KIR SMAN 1 Lawang untuk memperkenalkan produk inovatifnya kepada warga SMAN 1 Lawang. Respon positif didapatkan dari pengunjung pameran, termasuk guru SMAN 1 Lawang maupun siswa-siswi lainnya. Â Banyak sekali apresiasi sekaligus kritik dan saran yang didapatkan guna perbaikan kedepannya. Keberhasilan pameran ini dan kebermanfaatan produk yang dibuat menunjukkan adanya potensi besar lilin aromaterapi soy wax dan teh kombucha untuk dikembangkan lebih lanjut sebagai produk inovatif yang bernilai ekonomi sekaligus memberikan inspirasi bagi siswa lain untuk terus berkarya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H