Mohon tunggu...
Ammar MuhammadJundy
Ammar MuhammadJundy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), jurusan Ilmu Al-Quran dan Tafsir. Saya lahir di Brebes pada 24 Juni 2003. Sebagai mahasiswa, saya memiliki minat yang besar dalam membaca dan menelaah buku, terutama yang berkaitan dengan keilmuan Al-Quran dan tafsir. Selain itu, saya juga menyukai aktivitas olahraga, seperti futsal, voli, dan mini soccer. Bagi saya, olahraga adalah cara untuk menjaga keseimbangan antara kesehatan fisik dan mental, serta menjadi sarana untuk bersosialisasi dan memperkuat kerja sama tim. Saya berusaha untuk selalu belajar dan berkembang, baik di bidang akademik maupun non-akademik. Dengan semangat tersebut, saya berharap dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat, tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk masyarakat luas.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Generasi Digital dan Tantangan Spiritual

9 Januari 2025   00:20 Diperbarui: 9 Januari 2025   00:29 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Generasi Digital dan Tantangan Spiritual: Menanamkan Nilai Al-Qur’an di Era Modern

Kehidupan modern telah membawa manusia ke dalam era digital yang penuh dengan kemudahan. Informasi bisa diakses dalam hitungan detik, jarak yang jauh terasa dekat dengan teknologi komunikasi, dan inovasi-inovasi baru terus bermunculan. Namun, di balik semua itu, ada tantangan besar yang harus dihadapi oleh generasi digital, terutama dalam hal menjaga nilai-nilai spiritual. Bagaimana generasi ini dapat tetap menanamkan nilai-nilai Al-Qur’an di tengah derasnya arus digitalisasi?

Era Digital: Pisau Bermata Dua

Era digital, seperti pisau bermata dua, menawarkan berbagai manfaat namun juga membawa potensi bahaya. Di satu sisi, teknologi memungkinkan umat Muslim untuk belajar agama dengan lebih mudah melalui aplikasi Al-Qur’an digital, platform kajian online, dan media sosial yang menyebarkan dakwah Islam. Namun di sisi lain, generasi digital sering kali terjebak dalam konten-konten yang tidak produktif, adiktif, bahkan bertentangan dengan nilai-nilai Islam.

Menurut data, rata-rata waktu yang dihabiskan seseorang untuk menggunakan internet mencapai lebih dari 7 jam per hari. Sebagian besar dari waktu tersebut digunakan untuk mengakses media sosial. Pola ini menimbulkan tantangan baru, yaitu distraksi terhadap hal-hal yang bersifat spiritual. Bagaimana mungkin seseorang dapat merenungkan kebesaran Allah jika perhatiannya terus teralihkan oleh notifikasi media sosial atau video-video hiburan?

Nilai Al-Qur’an sebagai Fondasi Spiritual

Nilai-nilai yang diajarkan oleh Al-Qur’an dapat menjadi fondasi yang kuat untuk membantu generasi digital menghadapi tantangan spiritual. Salah satu nilai utama yang dapat diterapkan adalah ‘ikhlas’ atau keikhlasan dalam beribadah dan menjalani hidup. Dalam Surat Al-Bayyinah ayat 5, Allah berfirman:

وَمَآ اُمِرُوْٓا اِلَّا لِيَعْبُدُوا اللّٰهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ ەۙ  

“Dan mereka tidak diperintahkan kecuali agar menyembah Allah dengan ikhlas mentaati-Nya dalam menjalankan agama yang lurus…” (QS. Al-Bayyinah: 5).

Keikhlasan adalah sikap yang harus dimiliki generasi digital agar tidak mudah terpengaruh oleh tren atau popularitas dunia maya. Media sosial sering kali mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu demi mendapat pengakuan atau pujian, namun nilai keikhlasan dalam Islam mengajarkan untuk fokus kepada keridhaan Allah semata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun