Mohon tunggu...
arminanti yuantomo
arminanti yuantomo Mohon Tunggu... -

anak kecil masih sekolah. dalam tahap bermain dan belajar di belakang kamera

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Semangat Melawan Dingin di Perkasisma se-DIY

15 November 2015   11:11 Diperbarui: 15 November 2015   11:30 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Perkasisma Kementrian Agama DIY"][/caption]Perkemahan Siswa Madrasah atau Perkasisma se-Provinsi DIY telah berlangsung empat hari. Terhitung sejak hari Rabu (10/11/2015) hingga hari Sabtu (14/11/2015). Perkemahan Siswa Madrasah diselenggarakan oleh Kantor Wilayah Kementrian Agama provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Diikuti oleh kurang lebih tujuh puluh Madrasah Tsanawiyah negeri dan swasta. Yaitu madrasah-madrasah yang berada di seluruh kabupaten di provinsi DIY, yakni kabupaten Sleman, Bantul, Gunungkidul, Kulonprogo, dan kota Jogjakarta. Setiap madrasah mengajukan selebihnya satu regu putra dan satu regu putri yang masing-masing terdiri dari sekitar sepuluh orang.

Perkemahan Siswa Madrasah ini dilangsungkan di Sinolewah Camping Ground tepatnya di Cangkringan, Umbul Harjo, kabupaten Sleman, Yogyakarta. Perkemahan ini berada di kaki gunung Merapi yang hanya berjarak tiga kilometer dari kediaman Alm. mbah Maridjan.

Kegiatan perkemahan siswa se-DIY yang diikuti oleh ribuan siswa ini tentu saja dengan pendampingan Pembina dari masing-masing sekolah. Banyak diantaranya bahkan dengan pantauan guru dari sekolah yang bertugas menjaga siswa-siswa peserta perkemahan. Bahkan orangtua wali peserta yang ingin berkunjung atau menengok anaknya di perkemahan juga diperbolehkan masuk ke lokasi dengan alasan yang jelas.

“Saya empat hari nungguin regu putri, mungkin cuma hari Jumat pagi saja yang izin untuk kuliah,” ungkap Annisa, salah satu Pembina Pramuka.

Seperti kebanyakan acara perkemahan pada umumya, ada berbagai macam lomba yang wajib diikuti oleh seluruh anggota regu dan juga lomba yang hanya diikuti oleh perwakilan dari setiap regu. Dengan peserta yang mencapai seribu empat ratusan siswa, panitia membagi babak penyisihan menjadi beberapa kelompok. Perlombaan yang diberikan kepada siswa juga tak jauh dari pengetahuan siswa tentang kepanduan.

Seperti kegiatan yang dijadwalkan pada hari Kamis (11/11/2015) pagi mereka melakukan perjalanan susur hutan. Dengan menyisakan dua peserta yang bertugas untuk memasak, siswa-siswi terus berjalan mengikuti instruksi pemandu. Dimulai dari lokasi perkemahan Sinolewah dan berakhir di lakasi perkemahan Sinolewah kembali. Dan acara malam Jumat setelah sholat Isya’ berjamaah di perkemahan Sinolewah yaitu tabligh akbar oleh ustadz Batman. Pembawaan materi yang disampaikan ustadz Batman ini begitu menarik sehingga banyak peserta yang tertarik untuk mendengarkan ceramahnya, tidak kaku atau bahkan tidur.

Banyaknya waktu luang yang diberikan panitia kepada peserta setelah kegiatan terlaksana, sehingga banyak diantara mereka untuk beristirahat maupun jajanan disekitar Sinolewah. Tidak seperti tempat perkemahan pada umumnya, di Sinolewah membiarkan para pedagang kaki lima membuka lapak di sana. Sebenarnya tiada beda antara tempat perkemahan dengan pasar malam yang sering diadakan. Terlalu ramai oleh pedagang kaki lima untuk para peserta yang diajarkan kepanduan untuk tidak selalu bergantung pada apa yang ada, dan dilatih untuk mandiri dalam hidupnya.

Cuaca yang tak menentu, dan suhu udara di kaki gunung Merapi mengharuskan peserta untuk beradaptasi di lingkungan yang cenderung dingin. Sejuknya udara kaki gunung Merapi menambah semangat peserta untuk terus bergerak mengikuti kegiatan yang telah dijadwalkan panitia. Walau keluhan dingin yang sampai terasa seperti menusuk tulang saat membersihkan diri maupun untuk berwudhu, peserta tetap tidak menyesali untuk mengikuti perkemahan yang diadakan Departemen Agama DIY tersebut.

“Gak begitu dingin kok, tapi kalau dah malam gitu kita gak berani ke kamar mandi soalnya dingin. Kita tidur aja juga sampai pada menggigil. Tapi kemahnya seru kok,” jelas Kemal, peserta Perkemahan Siswa Madrasah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun