"Cause I wanna quit from my life for awhile, So I do traveling"
Yeah, melakukan perjalanan tak ubahnya sebagai rehat sejenak dari aktivitas seharian. Bekerja dengan rutinitas yang sama membuat hari terasa membosankan, I admit that. Melakukan perjalanan ke suatu tempat yang belum pernah dikunjungi adalah salah satu cara untuk terbebas dari lingkaran kebosanan yang menjerat diri kita sehari-harinya.
Seperti cerita yang disajikan Windy Ariestanty dalam bukunya yang berjudul Life Traveler, ia menyatakan bahwa "Yang menyenangkan dalam sebuah pejalanan adalah menemukan diri kita sendiri; sebuah rumah sesungguhnya. Yang membuat kita tak akan merasa asing meski berada di tempat asing sekalipun.. because travelers never think that they are foreigners"
Dalam buku tersebut kita diajak Windy untuk merasakan petualangannya ketika ia melakukan perjalanan. Tidak hanya senang-senang saja, namun ada makna dibalik sebuah perjalanan sehingga kita dapat memahami hakikat hidup.
Windy melakukan perjalanan ke Indochina. Dari berbagai negara itu ia mendapatkan banyak cerita yang dijabarkan dalam buku setebal 375 halaman tersebut. Banyak informasi baru yang masuk ke otak saya setelah baca buku tersebut.
Pengalaman backpaking Windy sangat menginspirasi sekali. Ketika ia di Vietnam dan melakukan tour dengan sleeping bus, kemudian ia berkenalan dengan orang baru dari berbagai negara. Hal itu bisa membuka pikiran bahwa dunia itu luas, nggak gini-gini aja!
Selain backpaking di Indochina, Windy juga menceritakan pengalamannya ketika ia datang sebagai delegasi dari kantornya dalam acara book fair di Frankfrut. Sambil menyelam minum air ia pun menjelajah daerah Frankfrut. "Life is about meeting strangers in half way!" ujarnya dalam buku tersebut.
Dalam buku tersebut Windy juga menceritakan perjalananya ketika ia mengikuti tour di Benua Eropa. Kemudian ia membagikan tips and trick serta tempat-tempat kepada pembaca sebagai referensi jikalau melakukan perjalana kesana (I hope so! I will!).
Banyak hal yang terjadi ketika kita melakukan perjalanan. melihat tempat-tempat baru, dapat menyegarkan otak kita. Kita pun bisa menjadi disiplin waktu karena setiap tempat memiliki peraturan berbeda-beda. Dan yang paling berkesan dari melakukan perjalanan adalah ketika bertemu dengan orang yang tak kita kenal sebelumnya, dan mendengar cerita-ceritanya cause sharing is caring.
Buku Life Traveler ini sangat dirokemendasikan kepada kalian yang suka dan akan melakukan perjalanan ke suatu tempat. Dari buku ini kita menyadari bahwa melakukan perjalanan tidak hanya sekedar untuk hura-hura kemudian bebas pamer di sosial media, namun lebih dari itu. Banyak hal yang dapat dipelajari selama melakukan perjalanan. Banyak hal yang dapat kita ambil maknanya dalam setiap peristiwa yang kita lihat. Thanks Win, you open my eyes bigger!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H