Mohon tunggu...
Amita Fatmasari Dewi
Amita Fatmasari Dewi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas NU Sidoarjo

Suka diskusi apa saja.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Manusia Jerami, Si Perusak Diskusi

18 April 2024   09:00 Diperbarui: 18 April 2024   09:10 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Manusia jerami biasanya dapat ditemukan di sawah atau kebun untuk membuat burung takut agar tidak memakan bakal panen padi maupun hasil kebun. Namun yang kita bahas kali ini berbeda dari benda itu.

Manusia jerami adalah salah satu istilah dalam kekeliruan berpikir. Digunakan untuk menyebut pemikiran yang keliru dalam menyikapi sebuah argumen. Saat seseorang menyatakan suatu argumen, tapi ditanggapi dengan argumen yang bertentangan bahkan menyerang (dengan konteks berbeda) maksud argumen pertama. Istilah ini diduga berasal dari sifat manusia jerami yang memang terbuat dari jerami sehingga mudah dirusak, sehingga digunakan untuk menggambarkan orang yang sengaja salah mengartikan (merusak) argumen lawan menjadi terkesan lemah sehingga mudah dibantah (dirusak).

Contohnya ketika Atik berargumen "Rokok itu mengandung banyak zat yang jika dikonsumsi beracun bagi tubuh, bahkan orang sekitar yang terpapar asapnya akan ikut terdampak." Dan ditanggapi oleh Faisal dengan "Kalau ga ada yang merokok, pabrik rokok dan perkebunan tembakau akan bangkrut. Apa kamu tega membuat ribuan orang kehilangan pekerjaannya?"

Manusia jerami sering kali merusak 'kualitas' diskusi karena karena konteks argumen yang dibahas akan melenceng dari maksud awal. Diskusi menjadi kurang berkualitas dikarenakan pemikiran ini membuat kesalahpahaman, sukar untuk pengambilan kesimpulan, bahkan dapat meningkatkan konflik.

Untuk menghindari hal ini, yang dapat dilakukan adalah:

Memahami argumen - Pahami dulu dengan benar argumen yang dilontarkan sebelum menjawab.

Jangan menyederhanakan argumen - penyerahan terkadang membuat argumen yang berbeda.

Fokus pada fakta - opini pribadi tanpa disertai fakta akan merusak diskusi.

Jangan menyerang orang - fokuslah pada argumen, bukan orang yang menyatakan argumen.

Terbuka dan jujur - jika tidak tahu/paham akan sesuatu sebaiknya diakui, jangan membuat argumen asal.

Empati - pahami sudut pandang orang lain agar dapat mengetahui alasan mereka berpikir demikian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun