JAKARTA - Kurang lebih 5 bulan akan datang, Pilkada Serentak akan kembali dilaksanakan dengan melibatkan 37 Provinsi dan 508 kabupaten/kota, sebuah proses demokrasi yang harus dilakukan demi mendapatkan pemimpin-pemimpin daerah sesuai dengan pilihan hati rakyat.Â
Dalam sebuah kontestasi untuk mendapatkan kursi Empuk Gubernur, Bupati atau Walikota tidak sedikit harus mengorbankan banyak hal, misalnya konsilidasi tim, program kampanye, dan lain-lain.Â
Seperti diketahui, Pilkada serentak dilaksanakan secara serentak pada akhir November 2024, yang juga melibatkan provinsi-provinsi besar seperti Jakarta.
Layaknya Pilpres, Pilkada serentak kali ini sangat menyoroti beberapa tokoh, karena sudah memiliki basis pemilih tersendiri.Â
Konstestasi selalu ditandai dengan polarisasi dukung mendukung, maka wajar jika, Pilkada juga melahirkan potensi-potensi kekisruhan.Â
Untuk itu, Â upaya untuk menyuarakan ilkada Damai harus terus disuarakan oleh berbagai elemen.
Salah satu elemen organisasi kemahasiswaan intrakampus yakni BEM Fisip UBK menyampaikan agar Pilkada 2024 kali ini seluruh masyarakat agar sama-sama menciptakan sebuah Pilkada yang aman dan damai.
Pernyataan itu disampaikan Ketua BEM FISIP UBK Periode 2022-2024, Ronicho Gultom, kepada awak media, Senin 24 Juni 2024.
"Assalamualaikum wr wb, salom, om swastiastu, namo budaya, salam kebajikan. Saya, Ronicho Gultom, ketua BEM FISIP UBK Periode 2022-2024, mengajak kita semua sebagai mahasiswa intelektual, untuk menyambut pilkada damai, meminta kepada seluruh elemen masyarakat, pemerintah, aparat hukum untuk bersama-sama menciptakan pilkada damai, menolak hoax dan ekstremisme," tukas Ronicho Gultom kepada media.
Menurut Ronicho, semua mahasiswa harus menggunakan hak pilihnya agar pemimpin yang nantinya memimpin daerah benar-benar adalah pemimpin yang berkualitas.
"Saya ingin mengajak kepada seluruh mahasiswa agar menggunakan hak pilihnya untuk memilih pemimpin yang cocok yang memimpin bangsa ini," kata Ronicho.
Sehingga, lanjutnya, dengan memilih pemimpin yang berkualitas, maka tidak ada lagi kesenjangan dan ketimpangan sosial yang terjadi di suatu daerah.
"Saya berharap tidak ada lagi polarisasi, dan tidak ada lagi ketimpangan sosial seperti yang ada di tahun 2019," lanjutnya.
"Mungkin itu saja yang saya sampaikan saya ingin mengajak seluruh mahasiswa agar bersama-sama untuk menggunakan hak pilihnya," ujar Ronicho Gultom.
"Hidup mahasiswa, hidup rakyat Indonesia, hidup perempuan yang melawan. Terimakasih!," tutup Ronicho Gultom.*
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H